Pria ini Bekukan Jasad Istrinya di Box Pendingin Kriogenik untuk 50 Tahun, Berharap Kembali Hidup
Sebelum kematian istrinya, pria bernama Gui Junmin memikirkan mengenai tangki kriogenik. Tangki tersebut ia gunakan untuk membekukan istrinya ...
Kronologis Awal
Media lokal melaporkan bahwa pada Selasa (24/11/2020) kemarin, Peter masuk rumah sakit karena mengalami sakit perut.
Dilaporkan, Peter tiba-tiba pingsan di rumah, membuat keluarganya sangat ketakutan, segera mengirimnya ke rumah sakit darurat, dikutip eva.vn, Jumat (27/11/2020).
Namun, setelah beberapa waktu menjalani pengobatan, para dokter mengumumkan kabar duka bahwa Peter telah meninggal dunia.
Seperti dikutip di surat kabar Standard, saudara laki-laki Peter bercerita bahwa seorang perawat memberi tahu keluarga mereka bahwa Peter telah meninggal sebelum dibawa ke unit gawat darurat.
Tak lama kemudian, staf medis memindahkan tubuh Peter ke kamar mayat rumah sakit, menunggu untuk dimakamkan.
Tubuh Peter Kigen sudah dimasukkan ke dalam kamar mayat setelah dokter menyatakan bahwa ia sudah meninggal.
Namun saat hendak diawetkan dengan cara disuntik formalin, Peter ternyata masih hidup.
Di kamar jenazah, petugas menerima jenazah Peter, kemudian bersiap untuk melanjutkan mengawetkannya.
Salah satu staf kamar mayat membuat sayatan kecil di kaki kanan Peter sebagai persiapan untuk memasukkan formalin ke tubuh mayat.
Ini adalah salah satu bagian dari proses pengawetan sebelum pemakaman.
Namun, ketika staf kamar mayat baru saja membuat sayatan di kaki Peter, tubuhnya tiba-tiba sadar kembali dan mulai mengerang karena luka yang menyakitkan di kakinya.
Hal ini menyebabkan guncangan hebat bagi karyawan lainnya, mengira bahwa tubuh Peter masih hidup.
Tak lama kemudian, staf ini memberi tahu rumah sakit.
Peter yang hidup lagi setelah dinyatakan meninggal membuat histeris petugas rumah sakit yang hendak menyuntikkan formalin ke kakinya saat berada di kamar mayat.
Peter dibawa kembali ke bagian gawat darurat rumah sakit untuk perawatan.
Itu terjadi hanya sekitar 3 jam setelah dokter mengumumkan kematian Peter.
Saat ini, Peter masih dirawat di rumah sakit.
Peter berbagi dengan pers lokal bahwa dia merasa sangat bahagia dan beruntung masih hidup.
Jadi dia berjanji untuk mendedikasikan sisa hidupnya untuk berkhotbah dan menjadi penginjil.
Reaksi keluarga
Namun, tanggapan keluarga dan kerabat Peter tidak sepositif Peter.
Mereka marah atas kejadian ini.
Mereka yakin bahwa para dokter di Rumah Sakit Kapkatet telah mengizinkan malapraktik medis yang sangat parah karena menyatakan Peter sudah meninggal.
Saat ini, keluarga Peter telah melaporkan kejadian tersebut ke polisi dan pihak berwenang setempat untuk mencari keadilan.
Media lokal mengatakan pejabat di Rumah Sakit Kapkatet dan departemen medis Kabupaten Kericho belum mengomentari masalah tersebut.
(Serambinews.com/Syamsul Azman)
Sebagian artikel ini telah terbit di bangkapos.com dengan judul Kejadian Mayat Hidup Lagi Bikin Geger Satu Negara, Keluarga Kemudian Lakukan Ini ke Rumah Sakit dan juga telah tayang di serambinews.com dengan judul Suami Bekukan Mayat Istri Karena Sulit Terima Kematian Istri Akibat Kanker, Berharap Kembali Hidup