Mengenang Rasyito Amsya, Legenda Sepakbola Indonesia asal Bangka, Sengaja Lepas Ayam Buat Latihan
Mengenang Rasyito Amsya, Legenda Sepakbola Indonesia asal Bangka, Sengaja Lepas Ayam Buat Latihan.
Penulis: Rizki Irianda Pahlevy | Editor: Dedy Qurniawan
BANGKAPOS.COM , BANGKA - Mengenang Rasyito Amsya, Legenda Sepakbola Indonesia asal Bangka, Sengaja Lepas Ayam Buat Latihan.
Ada cerita menarik saat mengenang sosok mendiang Rasyito Amsya, legenda sepakbola Indonesia asal Bangka Belitung.
Cerita itu adalah tentang sosoknya yang gigih berlatih sepakbola.
Tentang telur ayam dan ayamnya.
Rasyito Amsya adalah pria kelahiran 15 April 1971, Desa Teru, Kabupaten Bangka Tengah Provinsi Bangka Belitung (Babel).
Namanya masuk dalam tim nasional saat Pra Olimpiade 1992.
Dia juga menjadi menjadi bagian Tim Mastrans Bandung Raya saat menjadi Juara di Ligana II 1995/1996.
Rekan seperjuangannya, Yuri Irsano pun membagikan kisah mengenang Rasyito Amsya yang dinilainya merupakan sosok yang tangguh.
Rasyito Amsya tak mengenal menyerah hingga memiliki ciri khas yakni stamina yang kuat.
Hal ini dikatakan Irsano saat bersama-sama dengan Rasyito bersamadi Tim Soeratin 1987.
Kala itu Rasyito Amsya masih dianggap anak bawang.
Namun, dia dapat membuktikan kualitasnya di lapangan.
"Gabung di tim Soeratin itu dia usia sekitar 15 tahun, nah yang lain tu lah dua tahun di atas almarhum. Tapi almarhum itu gak pernah nyerah, dia latihan terus sampai tembus tim utama," ujar Irsano, Jumat (29/1/2021).
Statusnya dari anak bawang pun dibuktikan setelah menjadi bintang di tim Soeratin 1987.
Kala tim Soeratin 1987 meraih juara dua nasional yang bahkan membuat dirinya.
Rasyito Amsya pun dipanggil untuk membela tim nasional U-18 saat masih berumur 16 tahun.
Stamina kuat serta pergerakan yang efektif menjadi andalan Rasyito Amsya yang berposisi sebagai gelandang.
Pemain kidal ini menjadi sosok penting dalam setiap tim yang pernah di belanya.
"Posisi gelandang sempat di bek kiri, mobile permainan luar biasa dia punya stamina luar biasa. Kalau siang dia tu selalu latihan terus stamina diatas dari kami," ucapnya.
Di balik staminanya yang kuat, Rasyito Amsya dengan tinggi badan 170 cm juga memiliki kaki yang berotot.
Dia memiliki cara tersendiri untuk melatih fisiknya.
"Waktu dulu dia ada cerita pas di Soeratin, kalau dia sering ngambil telor ayam punya mamanya untuk dimakan. Terus dia juga sering ngelepas ayam dari kandang, biar dia kejar ayam itu untuk latihan. Jadi almarhum tu emang beda lah, kalau dulu kita latihan jam 08.00 nah dia sudah latihan duluan 30 menit sebelum kami kumpul," kenangnya.
Irsano pun tak segan-segan mengungkapkan 'kegilaan' itulah yang membuat Rasyito Amsya berbeda.
Hingga akhirnya Rasyito Amsya dipanggil ke tim nasional walau masih tergolong muda.
Tekad kuat dan pantang menyerah pun juga menjadi sifat Rasyito Amsya yang dikenang Irsano.
"Dia tu yang paling muda, pemain di timnas senior itu usianya jauh di atasnya. Dia ini mukanya paling baby face bahkan sampai sekarang, tapi biar baby face, mental dia kuat dari tim Soeratin dulu sampai ke timnas," tuturnya.
Irsano yang juga Mantan Sekum Asprov PSSI Bangka Belitung Periode 2015-2018, mengatakan, Rasyito Amsya sebelum tutup usia, sempat berjanji akan mengadakan reuni.
"Bulan ini atau dak bulan depan, tapi Allah SWT sudah berkehendak lain, ya mau gimana lagi. Kami juga terkejut dia orang baik, temen seperjuangan gak nyangka harus kehilangan sosok Rasyito Amsya," katanya.
Rasyito Amsya yang merupakan sosok pertama bagi Provinsi Bangka Belitung yang berhasil menembus tim nasional.
Dia akan selalu menjadi legenda dan jadi panutan bagi generasi muda.
"Dia itu baik, dia itu panutan kami, dia itu target kami jadi kami ingin seperti dia dalam hal prestasi atau pun diluar lapangan. Walau sudah jadi pemain bintang, dia gak pernah lupa teman. Dia orang baik, teman baik kami dan orang-orang juga bisa menjadikan dia sebagai panutan dengan segala apa yang dia lakukan," katanya.
Rasyito Amsya, sang legenda itu telah berpulang, Kamis (28/1/2021) lalu. (bangkapos.com/ Rizky Irianda Pahelvy)