Tips Harmonisasi Keluarga, Cara Menegur dan Memuji Anak Menurut dr Aisah Dahlan
Memiliki emosi yang belum matang anak-anak sering kali bersikap tak terkontrol.
Penulis: M Zulkodri CC |
"Menegur anak-anak tidak usah lama-lama bu, itupun dibagi setegah menit menegur perilaku yang keliru, kemudian setengah menit puji perilaku anak sebagai perilaku yang baik," ucapnya
Label yang kita berikan kepada anak akan terekam terus melalui sistem saraf. contoh kita pernah menyebut anak kita pemalas, dulu, itu terekam tersu apalagi kita sampaikan ketika si anak di umur tiga tahun itu adalah golden pariot, perkembangan otaknya sangat kuat.
" Sebetulnya si anak cerdas, tetapi karena kita bilang pemalas, maka dia pemalas betul, kenapa karena terekam di kepalanya,"
" Kata ibunya saya tidak pernah bilang dia pemalas lagi. Rupanya omongan kita yang pertama itu sangat membekas. Untuk itu kita lakukan empat hal, pertama Maafkan diri, kedua minta ampun, ketiga maafkan anak, dan keempat kita minta maaf," ungkap dr Aisah.
Bisa hilang tidak, tetapi menipis, dan itu akan menjadi pembelajaran. sehingga sang anak akan tau dan memaafkan ibunya.
Selengkapnya Simak Video Berikut ini :
Berikut ini beberapa tips tentang pujian kepada anak dikutip dari rumahinsiprasi.com:
Puji secukupnya.
Jangan terlalu banyak. Jangan menjadi pemujaan pada anak sehingga sedikit-sedikit yang dilakukan anak, Anda langsung memujinya. Terlalu banyak pujian akan menjadikan pujian kurang berharga dan tidak bermakna. Anak juga jadi malas untuk mengembangkan potensi dirinya.
Puji untuk usaha anak
Fokuskan pada usaha, bukan hanya pada hasil. Terkadang, hasil yang diperoleh anak belum sempurna, tetapi niat dan usahanya bagus. Puji perjuangan dan usaha anak. “Terima kasih sudah menolong Mama membereskan tempat tidur.”
Puji secara spesifik, bukan umum
Berikan pujian untuk usaha yang dilakukan anak, bukan untuk anaknya sendiri. Lebih baik mengatakan pujian “prakarya buatanmu keren” daripada memuji “kamu anak yang pandai”.
Pujian bukan toleransi kegagalan