Indonesia Dikutuk Ratusan Demonstran Myanmar, Dianggap Dukung Diktator Karena Lakukan Ini

Indonesia Dikutuk Ratusan Demonstran Myanmar, Dianggap Dukung Diktator Karena Lakukan Ini

Editor: M Zulkodri
Facebook/Senior General Min Aung Hlaing
Kunjungan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Myanmar disambut Panglima Angkatan Bersenjata Min Aung Hlaing. 

Prayut mengatakan bahwa dua negara Asia Tenggara itu merupakan "tetangga yang baik", sebelum menolak menjawab lebih lanjut.

Dilansir AFP Rabu (24/2/2021), sebelumnya KBRI di Yangon harus menghadapi ratusan demonstran, selama dua hari beruntun.

Para demonstran menduduki jalan dalam demonstrasi menentang kudeta militer di Mandalay, Myanmar, Kamis (18/2/2021)
Para demonstran menduduki jalan dalam demonstrasi menentang kudeta militer di Mandalay, Myanmar, Kamis (18/2/2021) (AFP/STR)

Para pengunjuk rasa marah karena Jakarta mempertimbangkan negosiasi dengan junta militer, yang secara resmi bernama Dewan Pemerintahan Negara.

Demonstran membawa berbagai spanduk untuk meluapkan kemarahan, seperti "berhenti bernegosiasi dengan mereka", atau "Indonesia, jangan mendukung diktator".

"Dewan Pemerintahan Negara milik militer bukan pemerintahan kami yang sah," kata salah satu peserta, Seinn Lae Maung.

Datang dengan menggambar bendera Myanmar di wajahnya, Seinn menyerukan supaya Jakarta bersedia mendengarkan suara rakyat.

Sejak kudeta pada 1 Februari, negara yang dulunya bernama Burma itu dilanda berbagai gelombang unjuk rasa menuntut pembebasan Aung San Suu Kyi.

Tatmadaw, nama resmi militer, membenarkan tindakan mereka dengan menyebut Suu Kyi sudah melakukan kecurangan dalam pemilu.

(Ardi Priyatno/Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Sosok.id dengan judul Ratusan Demonstran Myanmar Meledak Mengutuk Indonesia Selama 2 Hari, RI Dinilai Dukung Diktator: Berhenti Negosiasi! dan juga telah tayang di serambinews.com dengan judul Dinilai Dukung Diktator, Ratusan Demonstran Myanmar Mengutuk Indonesia: Berhenti Negosiasi!

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved