Covid19
Minum Minyak Kayu Putih Sembuhkan Covid-19? Dokter Ini Sebut Ada Kecocokan, Tapi Perlu Penelitian
Minum Minyak Kayu Putih Sembuhkan Covid-19? Dokter Ini Sebut Ada Kecocokan, Tapi Perlu Penelitian
Meskipun begitu, tanaman ini memang memiliki potensi sebagai antivirus karena adanya kandungan zat aktif yang ada pada minyak atsiri eucalyptus.
"Eucalyptus memang memiliki potensi sebagai antivirus karena adanya kandungan zat aktif pada minyak atsiri eucalyptus. Namun, jika diklaim bahwa eucalyptus dapat membunuh virus corona penyebab Covid-19 masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut,” kata Rini.
Minyak kayu putih sendiri memiliki sederet manfaat.
Berdasarkan artikel Kompas.com, manfaat itu salah satunya meredakan batuk dengan cara menggosokkan minyak kayu putih di dada dan tenggorokan.
Minyak kayu putih juga berguna untuk membantu mengeluarkan lendir, mencegah gigitan serangga, dan merawat luka.
Selain itu, minyak kayu putih bermanfaat untuk meringankan sesak napas, menyegarkan napas, dan meringankan nyeri sendi.
Kesimpulan
Dari penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, narasi di media sosial bahwa membalurkan minyak kayu putih dan minum teh panas yang diteteskan minyak kayu putih dapat membunuh Covid-19 menyesatkan.
Hingga saat ini, belum ditemukan bukti ilmiah bahwa eucalyptus, bahan baku minyak kayu putih, dapat membunuh virus Covid-19, yakni SARS-CoV-2.
Terapi Uap Panas dan Minyak Kayu Putih Dapat Membunuh Virus corona
Selain itu, juga beredar informasi yang mengklaim bahwa dengan menghirup udara panas dapat membunuh virus corona.
Bahkan di dalam pesan tersebut dituliskan bahwa dengan menambahkan kandungan Eucalyptus akan memberikan hasil yang lebih baik lagi.
Dikutip dari covid19.go.id, setelah melakukan penelusuran terkait klaim tersebut, ternyata informasi tentang terapi uap untuk membunuh virus corona atau Covid-19 adalah hoaks.
Sebelumnya, terapi uap tidak terbukti dapat membunuh virus corona di dalam tubuh manusia.
Sekretaris Jenderal Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Eka Ginanjar mengatakan bahwa tindakan tersebut tidak bermanfaat