Apa Itu Angin Duduk? Kenali Gejala dan Penyebabnya, Gangguan Jantung yang Berbeda dengan Masuk Angin
Kenali Gejala dan Penyebab Angin Duduk, Gangguan Jantung yang Berbeda dengan Masuk Angin
BANGKAPOS.COM -- Tahukah Anda apa itu angin duduk? Berikut pengertian, penyebab, hingga cara mengobati angin duduk atau angina pektoris.
Angin duduk atau angina pektoris merupakan gejala adanya masalah pada jantung yang ditandai nyeri pada dada akibat kurangnya aliran oksigen ke jantung.
Di Indonesia, kasus angin duduk terbilang cukup umum.
Sebagian orang menganggap angin duduk merupakan kondisi masuk angin.
Karena dinilai mirip dengan masuk angin, sebagian orang cenderung melakukan cara untuk mengeluarkan angin dalam tubuh, seperti menggosokan tangan sambil bersendawa, kerokan, dan mengonsumsi jamu.
Baca juga: Ingat, Jika Tak Ingin Terkena Asam Urat, Hindari 7 Makanan ini, dari Makanan Laut Hingga Hati
"Gejalanya memang menyerupai masuk angin. Dalam dunia medis, gejala ini disebut angina pectoris. Jadi, angina pectoris bukan suatu penyakit, melainkan gejala dari penyempitan pembuluh darah di jantung," ujar Pakar Jantung dari Perkumpulan Dokter Kardiovaskuler Indonesia (PERKI), dr Santoso Karo Karo MPH, SpJP kepada Kompas.com, (18/10/2016).
Gejala angin duduk
Gejala angin duduk umumnya muncul rasa nyeri di bagian dada.
Rasa nyeri tersebut bisa menjalar ke leher lengan dan bahu.
Penderita angin duduk juga bisa merasa berat di bagian dada atau dada terasa seperti diremas-remas.
Melansir Mayo Clinic, penderita angin duduk juga biasanya merasakan gejala berikut ini:
- Mual
- Kelelahan
- Sesak napas
- Berkeringat Pusing.
Gejala angina pektoris dapat bervariasi antar individu.
Dalam kebanyakan kasus, angina pektoris berlangsung sekitar lima menit.
Gejala-gejala tersebut bisa berlangsung secara tiba-tiba hingga menyebabkan serangan jantung.
"Karena dianggap masuk angin, lalu penanganannya dikerok, dioles minyak hangat, dan minum jamu tolak angin. Padahal masalah sebenarnya ada di pembuluh jantung," ungkap Santoso.
Baca juga: Tak Banyak yang Tahu, Inilah 4 Pertolongan Pertama yang Dilakukan saat Asam Lambung Naik
Penyebab angin duduk
Penyebab munculnya gejala angin duduk bisa bermacam-macam.
Berikut ini sejumlah hal yang memicu angin duduk, di antaranya:
- Terpapar suhu yang sangat panas atau dingin
- Merokok
- Kelebihan berat badan (obesitas)
- Memiliki riwayat penyakit jantung
- Kolesterol
- Tekanan darah tinggi
- Diabetes
- Kurang berolahraga
- Mengonsumsi alkohol
Pengobatan
Dikutip Kompas.com, (28/2/2020), untuk mengurangi gejala angin duduk, ambil jeda waktu untuk beristirahat dan minumlah obat yang telah diresepkan dokter.
Umumnya, dokter memberikan pengobatan dengan nitrogliserin pada pasien.
Obat ini berfunsi untuk mengurangi rasa nyeri pada dada dengan melebarkan pembuluh darah.
Selain nitrogliserin, berikut obat-obatan yang biasa digunakan untuk mengobati gejala angin duduk:
- Aspirin
- Trombolitik, untuk melarutkan gumpalan darah
- Antiplatelet, untuk mencegah penggumpalan keping darah
- Pengencer darah, seperti heparin Antinyeri, seperti morfin
- Penghambat reseptor beta, membantu mengurangi kerja otot jantung
- Penghambat ACE, mengurangi tekanan darah dan stres pada jantung
- Statin, mengontrol kolesterol.
Pencegahan
Mencegah memang selalu lebih baik daripada mengobati.
Kita bisa melakukan tindakan pencegahan dengan perubahan gaya hidup seperti berikut ini:
- Berhenti merokok
- Memantau kondisi kesehatan, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi dan diabetes
- Mengonsumsi makanan sehat
- Menjaga berat badan ideal
- Aktif berolahraga
- Mengurangi tingkat stres
- Batasi konsumsi alkohol
- Tidur yang cukup, yaitu 6-8 jam sehari.
(*/ Retia Kartika Dewi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Angin Duduk, Gangguan Jantung yang Berbeda dengan Masuk Angin" dan juga telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Kenali Gejala dan Penyebab Angin Duduk, Gangguan Jantung yang Berbeda dengan Masuk Angin