Berita Kesehatan

Kurangi Rasa Nyeri, Sekaligus Pengobatan Stroke, Simak Penjelasan dr William Seputar Akupunktur

Mungkin anda pasti sudah tidak asing pada pengobatan akupuntur, teknik kesehatan yang berasal pada pengobatan tradisional China. Namun ada pula yang

Penulis: Andini Dwi Hasanah |
bangkapos.com
Bincang Sehat Bersama Dokter Siloam Hospital Bangka, bersama Spesialis Alkupuntur Rumah Sakit Siloam Bangka, dr William Tedja, Jumat (19/3/2021. (Bangkapos.com/Tangkapan Layar) 

Kata William, melalui akupunktur bisa merangsang keluarnya beta endorfin tersebut, maka rasa nyeri akan berangsur-angur berkurang.

Lalu nyeri yang seperti apa saja yang bisa dilakukan akupunktur, Willian menyebut, hampir semua jenis nyeri bisa diakupuntur, seperti sakit kepala, nyeri otot, nyeri pinggang bawah, nyeri leher, nyeri lutut, juga seperti nyeri pada masalah lambung.

Terapi yang harus dilakukan setiap orang pun berbeda-beda setuap orang memiliki dayabtahan tubuh yang berbeda sehingga perawatan yang diberikan juga berbeda.

"Kembali lagi, bahwa nyeri merupakan suatu pengalaman pribadi, sehingga cukup berbeda
kebutuhan berapa kali terapi yang dibutuhkan. Biasanya kita dapat menilai bagaimana kemungkinan nyeri akan hilang, berapa kali terapi yang diperlukan dan juga kekambuhan nyerinya. Kalau nilainya cukup baik, biasanya sekitar 4 kali nyeri sudah berkurang. Biasanya untuk kasus nyeri, kami akan mengusahakan bahwa rasa nyeri berkurang sekitar 20–50 persen," katanya.

Terapi akupunktur sebenarnya mirip pada terapi fisioterapi, biasanya serial. 1 seri terapi bisa 6-12 kali. Jarak antar terapi sekitar 3–7 hari dan biasanya 1 kali terapi dapat memakan wakti sekitar 20–30 menit.

Akupunktur sebetulnya tidak menimbulkan ketergantungan, namum mempunyai efek menenangkan hingga membuat orang kembali ingin melakukannya.

"Kalau dibilang menimbulkan ketergantungan, akupunktur tidak menyebabkan ketergantungan. Mungkin dikatakan kenapa orang sering balik kembali ke akupunktur adalah sama seperti orang suka
olahraga, karena kita olahraga juga terjadi pelepasan zat beta endorfin di otak yang mempunyai efek menenangkan," ujarnya.

Sementara, efek samping akupunktur kata William paling sering biasanya adalah rasa nyeri pada bekas tusukan, memar dan berdarah.

"Efek samping yang agak berat adalah pingsan, hanya saja kejadiannya sangat jarang. Biasanya kenapa bisa pingsan, adalah takut jarum, belum makan, tidak tahan sakit. Selain untuk nyeri, akupunktur dapat diberikan untuk orang pasca stroke, gangguan persarafan, menurunkan berat badan, henti rokok, gangguan pencernaan, masih cukup banyak yang lain lagi," sebutnya.

Nah untuk informasi lebih lanjut bisa langsung konsul dan melakukan tetapi di rumah sakit Siloam Bangka dengan dr William di hari Senin-Jumat pukul 14:00-19:00 WIB, dan Sabtu pukul 09:00 - 17:00 WIB.(Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved