Usai Berkencan dengan Bule, PSK Ini Mengeluh Sakit dan Pendarahan Sebelum Tewas di Kasur

Dia meninggal dunia tidak lama melayani pria bule yang sudah menjadi langganan tetapnya selama ini.

Editor: Alza Munzi
surabmi.com
Ilustrasi PSK meninggal dunia usai layani tamu bule 

BANGKAPOS.COM - Nahas dialami seorang pekerja seks komersial (PSK) di Bali ini.

Usianya yang lebih dari setengah abad, tapi masih saja mencari nafkah sebagai pemuas nafsu laki-laki.

Menjelang usianya yang mulai senja, dia meninggal dunia dalam keadaan tragis.

Baca juga: Memberatkan Penumpang, Serikat Karyawan Garuda Indonesia Minta Syarat Tes PCR Diganti Jadi Antigen

PSK berinisial H (51) itu ditemukan tewas di bekas lokalisasi, Rabu (4/8/2021) lalu.

Adapun lokasinya di Jalan Padang Galak, Denpasar, Denpasar, Bali.

Dia meninggal dunia tidak lama melayani pria bule yang sudah menjadi langganan tetapnya selama ini.

Belakangan diketahui, H mengalami pendarahan dari mulut usai berkencan dengan bule tersebut.

Baca juga: 2 Alasan Barcelona Tidak Sepakati Perpanjangan Kontrak Lionel Messi

Entah apa yang mereka lakukan selama berkencan, sehingga korban menurut saksi dalam kondisi menderita sebelum tewas.

Hanya saja, tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh perempuan tersebut.

Korban tinggal di tempat tersebut sejak sekira dua bulan yang lalu.

Belakangan diketahui, korban merupakan warga Dusun Kranjan, Desa Cangkringan, Kecamatan Prajekan, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.

Korban ditemukan dalam kondisi mulut miring dan berdarah di atas kasur.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), korban sempat melayani tamu bule sebelum ditemukan tewas.

Hal itu disampaikan Kasubbag Humas Polresta Denpasar, Iptu I Ketut Sukadi.

"Benar, korban selesai melayani tamu bule, setelah ditinggal oleh tamu sempat minta air kepada seorang saksi."

"Selang 15 menit korban muntah darah dan meninggal dunia."

"Kami masih menunggu pemeriksaan (autopsi) dari dokter untuk memastikan penyebab kematian korban," katanya dilansir Tribun Bali.

Dari hasil pemeriksaan identifikasi pada jasad korban, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.

Sukadi menuturkan, saat ditemukan, korban dalam posisi tertidur di atas kasur serta mengeluarkan darah dari mulut.

"Pemeriksaan iden nihil tanda-tanda kekerasan," tambahnya.

Diberitakan Tribun Bali, saksi bernama Sahami alias Nur (40) mengatakan, korban sempat terlibat cekcok dengan pria bule tersebut.

Dirinya sempat mendengar keributan masalah pembayaran antara korban dan pria bule tersebut.

"Saya mendengar mereka ribut, bukan Rp 200.000 tapi Rp Rp 300.000. Bule itu langganan tetapnya (korban)," katanya.

Diduga uang itu jumlah yang harus dibayar pelanggan usai berkencan dengan korban.

Tarif itu biasa dipatok H kepada pelanggan yang akan menggunakan jasa prostitusi dirinya.

Sempat teriak minta tolong

Mengutip Kompas.com, wanita tersebut ditemukan tewas sekira pukul 09.30 Wita.

Saat itu, Nur sedang berada di kamar mandi lalu mendengar suara korban minta tolong.

Setelah mandi, Nur kemudian mengecek ke kamar korban.

"Saksi melihat korban dalam posisi tidur miring dan terlihat bahwa mulut korban

sudah dalam posisi miring, namun masih dalam keadaan hidup/bernyawa," ujar Sukadi mengutip pengakuan Nur.

Melihat korban masih bernyawa, Nur lalu mengambilkan air putih.

Setelah korban meminum air putih, Nur meninggalkan korban.

Selang beberapa saat kemudian, Nur kembali mengecek korban.

Namun, ia medapati mulut korban sudah mengeluarkan darah dan meninggal.

Karena ketakutan, Nur kemudian meminta bantuan kepada warga sekitar.

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved