Tentara dan Polisi Pernah Dipecat Massal, Begini Kondisi Militer Timor Leste Dibandingkan Indonesia

Kemudian, dilakukan referendum yang diatur oleh PBB dan rakyat lebih memilih untuk lepas dari Indonesia.

Editor: Alza Munzi
Stefanus Akim/Tribun Pontianak
Ilustrasi. Pedagang aksesoris di Market Tais, di Timor Leste, Dili. Ada beberapa rakyat Timor Leste yang memilih ingin bersama dengan Indonesia hingga mereka memutuskan meninggalkan tanah airnya. 

Lalu wilayah ini dimasukkan ke Indonesia pada bulan Juli 1976 sebagai Provinsi Timor Timur.

Kampanye pengamanan yang tidak berhasil terjadi selama dua dekade berikutnya, di mana sekitar 100.000 hingga 250.000 orang tewas.

Dalam referendum populer yang diawasi oleh PBB pada Agustus 1999, mayoritas rakyat Timor-Leste memilih untuk merdeka dari Indonesia.

Namun, dalam tiga minggu berikutnya, milisi anti-kemerdekaan Timor - yang diorganisir dan didukung oleh militer Indonesia - memulai kampanye pembalasan besar-besaran.

Milisi membunuh sekitar 1.400 orang Timor dan memaksa 300.000 orang ke Timor Barat sebagai pengungsi.

Sebagian besar infrastruktur negara, termasuk rumah, sistem irigasi, sistem pasokan air, dan sekolah, dan hampir semua jaringan listrik negara itu hancur.

Pada tanggal 20 September 1999, pasukan penjaga perdamaian yang dipimpin Australia dikerahkan ke negara itu dan mengakhiri kekerasan.

Pada tanggal 20 Mei 2002, Timor-Leste diakui secara internasional sebagai negara merdeka.

Artikel ini telah tayang di intisari.grid.id

Sumber: Intisari
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved