Virus Corona di Bangka Belitung
Vaksinasi Massal Pelajar di Bangka Belitung, Targetnya Terbentuk Herd Immunity di Kalangan Remaja
Hingga saat ini baru sekitar 10 persen dari total 112.000 siswa tingkat SMA/SMK dan MA di Babel yang melakukan vaksinasi Covid 19.
BANGKAPOS.COM, BANGKA - Program vaksinasi Covid-19 di Bangka Belitung sudah mulai menyasar kalangan pelajar SMP dan SMA.
Hingga saat ini, Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat baru sekitar 10 persen dari total 112.000 siswa tingkat SMA/SMK dan MA di Babel yang melakukan vaksinasi Covid 19.
Jumlah pelajar yang ikut program vaksinasi Covid-19 tersebut belum termasuk pelajar SMP sederajat.
Para pelajar tingkat SMP juga secara bertahap mulai disuntik vaksin Covid-19 untuk mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok khususnya di kalangan remaja usia sekolah.
"Proses (vaksinasi red) masih terus berjalan, Insya Allah dalam bulan ini bisa tuntas," kata Kepala Dinas Pendidikan Babel, M Soleh kepada Bangkapos.com, Kamis (2/9/2021) pekan lalu.
Soleh mengakui kondisi ini tentunya masih dianggap kurang untuk meningkatkan kekebalan kelompok di kalangan remaja usia sekolah.
Baca juga: 1.137.824 Penduduk Harus Divaksin Agar Terbentuk Kekebalan Kelompok di Bangka Belitung
Menurutnya, apabila nantinya vaksinasi untuk remaja usia sekolah telah selesai dan mencapai 100 persen, pihaknya akan secara perlahan mengurangi sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Semua kegiatan pembelajaran akan dialihkan menjadi PTM seperti semula dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Kita sudah menjalankan PTM terbatas sejak pekan lalu, dengan vaksinasi ini diharapkan siswa merasa aman dan nyaman untuk keselamatan serta kesehatan selama PTM," jelasnya.
Gubernur Bangka Belitung telah mengizinkan sekolah tingkat SMA/SMK untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka sejak Selasa (24/8/2021) lalu.
Gubernur mengizinkan dibukanya kembali Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas di sejumlah daerah di Bangka Belitung, terkecuali Kabupaten Belitung dan Kabupaten Bangka karena masih masuk PPKM Level 4.
Kondisi ini disampaikannya menjelang berakhirnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diperpanjang periode 16-23 Agustus 2021.
Soleh mengatakan Penerapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas tingkat SMA/SMK di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sejauh ini berjalan dengan baik.
"Pembelajaran ini berjalan sesuai dengan ketentuan. Artinya tidak ada pelanggaran-pelanggaran prokes. Pihak sekolah telah mengatur sistem pembelajaran, seperti pembagian shif dan penerapan Protokol Kesehatan Covid-19 secara ketat," jelas M Soleh ditemui di Kantor Gubernur Babel, Senin (6/9/2021).
Dia menambahkan, hingga saat ini wilayah yang belum menerapkan PTM terbatas yaitu Kabupaten Bangka dan Belitung.
Dinas Pendidikan masih menunggu arahan dan keputusan dari pemerintah pusat terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah tersebut, apakah turun dari PPKM level IV.
"Hari ini kita menunggu berita dari pusat, jika hari ini turun PPKM-nya, maka kita suruh dibuka,"katanya.
Baca juga: Berbagai Jenis Vaksin Tersedia di Indonesia, BPOM Jamin Mutu, Keamanan dan Khasiatnya
Selain itu, Soleh mengatakan belum adanya temuan klaster atau siswa yang terjangkit Covid-19 dari lingkungan sekolah.
"Tidak ada, karena sekolah juga kita minta untuk siswa terus patuhi Protokol Kesehatanya," tegasnya.
Lebih jauh, Soleh mengatakan bahwa saat ini pihak sekolah tingkat SMA/SMK sedang menggencarkan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di sekolah.
"Jadi kita harap pihak sekolah yang belum vaksinasi ini kita minta supaya cepat dan efektif untuk melaksanakan vaksin. Jadi semua siswa dapat divaksin, sehingga biar lebih terlindungi saat melakukan pembelajaran tatap muka," kata Soleh.
Selain siswa, Soleh juga mengharapkan orang tua siswa dapat dilakukan vaksinasi nantinya, sebagai upaya pemerintah meningkatkan kekebalan kelompok penyebaran Covid-19.
"Kita harap orang tua siswa juga divaksin, Jadi semuanya harus divaksinkan, karena guru di sekolah saat ini sudah divaksin 100 persen," jelas Soleh.
Ribuan Pelajar Belitung Didaftar Ikut Vaksinasi
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah V Bangka Belitung telah mendata jumlah siswa SMA, SMK, dan SLB yang berada di Kabupaten Belitung dan Belitung Timur.
Tepatnya ada 9.975 siswa yang diusulkan agar dapat menerima vaksin Covid 19.
Kepala Cabdin Wilayah V Bangka Belitung, Adi Zahriadi mengatakan data siswa yang perlu divaksin telah disampaikan ke Dinas Pendidikan Bangka Belitung.
Baca juga: Hasil Swab 89 Pelajar Terbukti Positif, Pelaksanaan Vaksinasi di Kabupaten Bangka Ditunda
Meski begitu, dari data itu, sudah ada yang berubah karena sebagian sekolah telah melaksanakan vaksinasi bagi para siswa. Seperti di SMA Negeri 1 Membalong, SMA Negeri 1 Sijuk, SMK Mitra Nusa Bakti, dan SMA Negeri 1 Simpang Pesak.
"Itu dari pihak puskesmas yang bekerja sama dengan pihak sekolah," kata Adi, Sabtu (4/9/2021).
Makanya, saat ini sekolah juga tengah memperbarui data siswa yang telah menerima vaksin Covid 19.
Sebelumnya, ia juga menjelaskan bahwa pendataan vaksinasi ini tidak hanya bagi para siswa, namun juga melibatkan orang tua.
Sehingga ketika siswa dan kedua orang tua belum mendapat vaksin, dapat direncanakan agar menerima vaksinasi di sekolah.
Selain kepada para siswa, penyuntikan vaksin Covid 19 telah dilakukan bagi sebagian besar guru dan tenaga kependidikan.
Saat ini, sebagian sekolah SMA, SMK, serta SLB Belitung dan Belitung Timur juga telah melakukan pertemuan tatap muka PTM (terbatas).
Aktivitas PTM terbatas hanya belum dilakukan di sekolah sekolah yang berada di Kecamatan Sijuk dan Tanjungpandan.
2,7 Juta Pelajar Sudah Mendapat Vaksin Dosis Pertama
Secara nasional, hingga Minggu (5/9/2021) pukul 18.00 WIB, jumlah remaja usia pelajar 12-17 tahun di seluruh Indonesia yang sudah mendapatkan vaksin dosis pertama sebanyak 2.773.186 orang.
Sedangkan dosis kedua diterima oleh 1.912.657 orang.
Pemerintah menargetkan vaksinasi terhadap 26.705.490 orang khusus untuk kelompok usia 12-17 tahun.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan, herd immunity atau kekebalan kelompok tercapai jika mayoritas penduduk Indonesia telah menerima vaksinasi Covid-19.
Saat ini menurut Dante, Kementerian Kesehatan melakukan analisis evaluasi situasi terkait herd immunity.
"Herd immunity tidak lagi 70 atau 80 persen. Herd immunity kalau sebagian besar masyarakat di Indonesia itu bisa tervaksinasi," ujar Dante dalam sambutan pembukaan sentra vaksinasi FKG UI yang disiarkan virtual, Senin (6/9/2021).
Baca juga: Info Perpanjangan PPKM Terkini Diperpanjang Sampai Kapan, Ini Jawaban Luhut, Kasus Jawa-Bali Turun
Vaksinasi merupakan satu dari empat pilar guna menyelesaikan pandemi secara cepat.
Ia mengatakan, program vaksinasi menjadi sangat penting karena dari data yang tersaji menunjukkan bahwa angka kematian yang ada di rumah sakit 94 persen adalah mereka yang belum tervaksinasi.
"Jadi akhirnya kegiatan vaksinasi ini menjadi salah satu gerakan yang penting untuk menjamin bahwa angka kematian akan menurun pada mereka terkena Covid-19," ungkapnya.
Dante menuturkan, untuk bisa segera membentuk herd imunity maka suntikan vaksinasi yang harus dilakukan adalah 2,3 juta dosis per hari.
"Tentu ini bukan merupakan program ekslusif Kementerian Kesehatan. Dengan bantuan dari alumni, dari institusi, dari swasta, dari perusahaan, dari organisasi sosial, TNI-Polro maka kegiatan vaksinasi bisa dilakukan percepatannya," harap Dante. (Bangkapos.com/Fitriadi/Cepi Marlianto/Riki Pratama/Adelina/Tribunnews.com)