Bolehkah Maulid Nabi Muhammad SAW Diisi dengan Membaca Shalawat Bersama-sama, Ini Kata Buya Yahya
Perayaan maulid dengan sesuatu yang dicintai nabi yaitu ada sedekah, baca shalawat, baca Al-quran, tausiah membaca sejarah nabi dan silatuhrahim.
Penulis: Widodo | Editor: Alza Munzi
BANGKAPOS.COM -- Maulid Nabi Muhammad SAW diperingati 12 Rabiul Awal jatuh pada Selasa, 20 Oktober 2021.
Tidak sedikit umat islam yang merayakan setiap kelahiran Rasulullah SAW.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah untuk
mengingat kembali sejarah nabi, perjuangan nabi dan semua yang berhubungan dengan Nabi Muhammad SAW.
Maulid Nabi dapat dilakukan dengan menghadiri dan mendengarkan ceramah, bershalawat, berzkir dan berdoa.
Lalu apakah membacakan shalawat bersama-sama diperbolehkan atau tidak di maulid Nabi Muhammad SAW?
Seperti video ceramah Buya Yahya dalam kanal YouTube
Al-Bahjah TV yang diunggah pada 15 November 2017 menjelaskan imbauan merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Menurutnya, di dalam mengadakan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan cara yang diridhoi oleh nabi.
Perayaan maulid nabi adalah dengan sesuatu yang dicintai nabi yaitu ada sedekah, baca shalawat, baca Al-quran, tausiah membaca sejarah nabi dan silatuhrahim.
"Inilah yang perlu kami hadirkan, jadi jangan sampai Anda tidak ikut andil dalam perayaan maulid nabi Muhammad SAW.
Maka kalau nanti ada perayaan maulid nabi di kampung Anda maka harus bergabung.
Karena apa, itulah yang menjadikan sebab kita semakin cinta pada nabi," ujarnya.
Baca juga: Jangan Lakukan Hal Ini Saat Maulid Nabi Muhammad SAW, Ustaz Buya Yahya: Bisa Jadi Dosa
Ingat dalam perayaan maulid nabi yang pertama bershalawat sebanyak 300 kali.
Dia melanjutkan, termasuk 5 sebab semakin cinta kepada nabi adalah Khidmah untuk nabi Muhammad SAW.