Berita Sungailiat
Simulasi ANBK Tingkat SD di Bangka Terkendala, Ternyata Server Seluruh SD di Indonesia Alami Error
Pelaksanaan simulasi Asesmen Nasionasl Berbasis Komputer (ANBK) jenjang SD hadapi kendala server error.
Penulis: Arya Bima Mahendra | Editor: nurhayati
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Pelaksanaan simulasi Asesmen Nasionasl Berbasis Komputer (ANBK) jenjang SD hadapi kendala server error.
Diketahui bahwa pelaksanaan ANBK jenjang SD ini akan dilaksanakan secara serempak pada tanggal 15 hingga18 November 2021 untuk gelombang 1 dan 2 serta tanggal 22-25 November 2021 untuk gelombang 3 dan 4.
Hari Ini, Senin (25/10/2021) sejumlah SD di Kabupaten Bangka melakukan simulasi ANBK untuk yang kedua kalinya.
Sebelumnya beberapa waktu yang lalu, simulasi ANBK ditingkat SD juga sempat dilakukan dan mengalami kendala serupa.
Diantaranya di SDN 12 Sungailiat yang melaksanakan simulasi ANBK kepada sebanyak 24 murid kelas 5.
Pelaksanaan simulasi tersebut dilaksanakan dengan dua sesi yang mana sesi pertama dimulai pukul 08.00 WIB dan sesi kedua pada pukul 13.00 WIB.
Kepala SDN 12 Sungailiat, Sri Anggriani menyebutkan bahwa pelaksanaan simulasi ANBK tingkat SD mengalami gangguan server saat sesi pertama.
"Sama seperti sebelumnya, untuk yang sesi pertama tadi tidak bisa log in karena ada gangguan server langsung dari pusat," kata Sri.
Diakuinya gangguan server error tersebut terjadi secara setempat di seluruh Indonesia.
"Kita kan ada grup WhatsApp khusus asesmen, dan disitu memang banyak sekolah di seluruh Indonesia yang mengeluh terkait gangguan server eror," ungkapnya.
Menurutnya, kendala gangguan server error dan tidak bisa login bukan karena kendala jaringan internet, melainkan karena banyaknya akses website asesmen dalam satu waktu.
"Dulu pas simulasi yang pertama juga gini, sesi 1 yang pagi hari pasti sering error servernya, tapi kalau siang udah lebih lancar," kata Sri.
Kendala serupa juga dialami oleh SDN 2 Sungailiat, Bangka.
Kepala SDN 2 Sungailiat Sopiarul menuturkan sebelum pelaksanaan asesmen nasional peserta didik memang diwajibkan mengikuti simulasi terlebih dahulu.
"Siswa kami ada 30 orang siswa kelas 5 SD yang mengikuti simulasi asesmen nasional, 5 orang sebagai cadangan dan 25 orang yang kita siapkan untuk mengikuti asesmen tahun ini," kata Sopiatul.
