Berita Belinyu
Usianya Lebih dari Seabad, Ini Sejarah Unik Rumah Dinas Camat Belinyu yang Jadi Cagar Budaya
Rumah Dinas Keresidenan Camat Belinyu menjadi salah satu bangunan bersejarah di kota dengan julukan 'Belinyu Bedepe' tersebut.
Penulis: Arya Bima Mahendra |
BANGKAPOS.COM, BANGKA - Rumah Dinas Keresidenan Camat Belinyu menjadi salah satu bangunan bersejarah di kota dengan julukan 'Belinyu Bedepe' tersebut.
Bangunan dengan arsitektur khas peninggalan Belanda tersebut memiliki banyak pintu di beberapa sisi rumahnya.
Terletak di Jalan Tugu No. 1, Kelurahan Kuto Panji, Belinyu, Kabupaten Bangka, Bangka Belitung, bangunan itu dibangun sejak tahun 1914.
"Rumah itu sudah terdokumentasi sejak tahun 1914," kata Camat Belinyu, Syarli Nopriansyah kepada Bangkapos.com, Sabtu (6/11/2021).
Syarli mengatakan bahwa sebelumnya rumah tersebut merupakan rumah atau kediaman asisten residen yang mengatur pertambangan di Belinyu saat era kekuasaan Belanda di Indonesia.
"Jadi itu adalah rumah kepalanya, sedangkan rumah-rumah yang ada di komplek timah di sekitarnya itu adalah rumah-rumah untuk pegawai dan anak buahnya yang menguasai daerah Bangka Utara," ujarnya menjelaskan.
Diakuinya, kala itu wilayah Bangka Utara meliputi Belinyu hingga ke wilayah Jebus, Bangka Barat.
Syarli menuturkan bahwa kini bangunan rumah dinas Camat Belinyu yang ia tempati tersebut sudah menjadi cagar budaya yang ditetapkan pada tahun 2014 silam.

"Jadi tidak boleh mengubah bentuk, karena itu sudah masuk cagar budaya," ucapnya.
Kata dia, sampai saat ini bentuk bangunan yang sudah satu abad lebih tersebut masih sama seperti awal dibangun, meskipun beberapa kali mengalami perbaikan pada beberapa bagian bangunan.
"Kalau renovasi secara menyeluruh enggak ada. Cuma ada perbaikan pada beberapa bagian saja seperti atap dan lain-lain," ungkapnya.
Meski demikian, pada tahun 2020, bangunan tersebut akan direnovasi pada beberapa bagian, bahkan sudah disiapkan anggarannya.
"Anggarannya sudah disiapkan oleh Pemkab Bangka. Namun karena bulan Maret 2020 terdapat refocusing anggaran akibat pandemi Covid-19, maka terpaksa ditunda lagi," tuturnya.
Selain itu, Syarli menjelaskan bahwa beberapa camat sebelumnya sempat menolak untuk menempati Rumah Dinas Keresidenan Camat Belinyu tersebut.
"Mungkin takut khawatir dengan kondisi bangunannya yang sudah tua. Tapi pas saya jadi camat saya milih untuk tinggal di situ biar bangunannya tetap terawat dengan baik," ujarnya.