Cerita Gareng, Si Tukang Antar Jemput Gadis BO, Akui Tak Patok Tarif: Sudah Seperti Teman Sendiri

Layaknya driver Ojol, tetapi pelanggan yang sering ia antar adalah wanita panggilan atau sering disebut oleh kaum milenial gadis ....

TribunJateng.com/Budi Susanto
Gareng seorang pemuda tanggung yang acap kali mengantar dan menjemput wanita panggilan, saat di temui Tribunjateng.com di salah satu caffe yang ada di Kota Semarang, Kamis (12/11/2021) dini hari. 

“Jangan hanya mengomentari negatif apalagi pakai dalil kalau belum tahu betul kondisi wanita-wanita tersebut.

Kalau berani komentar pedas berani juga memberi pekerjaan ke mereka agar mereka lepas dari dunia hitam,” ucapnya.

Menurutnya, jika ada pilihan lebih baik wanita-wanita tersebut juga tak mau melakoni pekerjaan yang penuh resiko itu.

“Kalau ada pilihan lain pastinya mereka tidak terjun ke pekerjaan penuh resiko seperti itu. Beberapa yang saya antar juga mengatakan hal serupa, namun mereka terpaksa, ada anak dan keluarga yang harus makan setiap hari,” terang Gareng yang sudah mengantar para wanita panggilan sejak ia duduk di bangku SMA itu.

Dilanjutkan Gareng, beberapa orang yang ia antar mengaku was-was bahkan di antaranya takut ketika hendak menemui pelanggannya.

Baca juga: Syarat Baru Perjalanan di Masa Pandemi Covid-19 untuk Semua Moda Transportasi di November 2021

Baca juga: Doa dan Amalan Agar Suami Cinta Mati Kepada Istri, Lihat Wajah Suami Langsung Doa

KD Adukan Orang Tua Ayu Ting Ting ke KPAI, Kuasa Hukum Beri Peringatan Keras ini

Baca juga: Setan sampai Putus Asa, Doa Pendek ini Sangat Dibencinya, Sebut Manusia Ini Cerdas dan Pintar

“Mereka sangat rentan dan bisa jadi korban kekerasan ataupun kriminalitas, karena pelanggannya tak jarang jarang dalam kondisi mabuk,” katanya.

Di penghujung perbincangan, ia menambahkan, harus ada penangan serius untuk mengentaskan wanita-wanita tersebut.

“Sekarang cari pekerjaan sulit, mereka juga rata-rata tak berijazah tinggi sementara anak dan keluarga butuh makan, kalau masih ada suami yang menghidupi masih lumayan, padahal banyak juga yang ditinggal lelakinya.

"Harusnya pemerintah membuat program yang lebih fokus ke mereka jangan hanya musiman, masyarakat juga ikut membantu jangan hanya memberi komentar miring, mereka sama seperti kita sama-sama manusia, yang dihadapkan dengan kondisi serba sulit.

"Kalau sama-sama saling membantu untuk membuka peluang lebih baik saya yakin mereka akan terentaskan,” tambahnya.

(*/ BangkaPos.com/ Tribun Jateng / TribunnewsBogor.com )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved