Militer dan Kepolisian
Mengenal Korps Marinir, Si Hantu Laut Petarung Senyap yang Jago Bertempur di Darat, Laut dan Udara
Sebagai prajurit semua anggota Marinir merupakan petarung sejati yang dengan nama Tuhan disiapkan bertempur dari arah laut dan menang
Oleh karena itu dalam aksi kerusuhan bulan Mei 1998 di Jakarta mereka menjadi pasukan tempur yang paling bisa diterima warga untuk mengamankan ibukota hingga kondusif.
Petinggi TNI AL, khususnya Kepala Staf AL (Kasal) bahkan selalu menekankan kepada prajurit Marinir dengan khusus.
Sebagai prajurit semua anggota Marinir merupakan petarung sejati yang dengan nama Tuhan disiapkan bertempur dari arah laut dan menang.
Tak ada kata pantang mundur dan kalah bagi prajurit petarung kendati tinggal memiliki sangkur!
Pernah Dimasukkan ke Angkatan Darat
Mengutip laman resmi Marinir, Korps Marinir di Indonesia sudah ada sejak penjajahan yang tergabung dalam Marinir Belanda.
Namun, ketika Belanda pergi meninggalkan Indonesia, ada sebagian yang menjadi pelatih Marinir Indonesia.
Keberadaan Marinir Indonesia secara khusus terbentuk pada 15 November 1945 di Pangkalan IV ALRI (Angkatan Laut Republik Indonesia) Tegal.
Di sini, dilatih para pelaut Indonesia yang masuk dalam ALRI agar bisa bertempur di darat dalam keadaan darurat.
Tugas utama Korps Marinir yakni sebagai pasukan pendarat, pasukan yang menyerang dari laut ke darat. Mereka dibekali beberapa pelatihan militer lintas matra untuk menunjang penugasan khusus.
Pada 9 Oktober 1948, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertahanan Nomor: A/565/1948 ditetapkan adanya Korps Komando di dalam Angkatan Laut sehingga seluruh satuan kelautan tersebut dilebur menjadi Korps Komando Angkatan Laut (KKO AL).
KKO AL aktif dalam beberapa penumpasan yang dilakukan oleh militer Indonesia.
Karena mempunyai kekuatan dalam matra darat, pernah sekali KKO masuk dalam jajaran Angkatan Darat.
Penumpasan
Mengutip Harian Kompas, 31 Oktober 1975, KKO AL pernah masuk dalam kesatuan di dalam TNI-AD.