Mengenal Rampok dan Jaguar, Si Burung Merpati Kontes yang Dibeli Rp2 Miliar dan Rp1,5 Miliar
Dua ekor merpati di Pekalongan dan Tegal terjual dengan harga fantastis, mencapai miliaran rupiah.
BANGKAPOS.COM - Burung merpati tak hanya sekadar burung biasa jika menjuarai kontes bergengsi.
Harganya bisa mencapai miliaran rupiah.
Padahal, burung jenis biasa untuk konsumsi dan dijual tak lebih dari Rp 50 ribu per ekor.
Namun, tidak untuk merpati bernama Jaguar dan Rampok ini.
Jaguar adalah merpati dari Kabupaten Pekalongan, sedangkan Rampok adanya di Tegal, Jawa Tengah.
Jaguar milik Muhammad Joned, warga Desa/Kecamatan Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan.
Ada yang berani membeli Jaguar Rp 1,5 miliar pada September 2021 lalu.
Lalu, warga Jalan Kapten Ismail, Kota Tegal, Yunius Martin (41) bersama kawannya patungan membeli merpati bernama Rampok dengan harga Rp 2 miliar pada November 2021.
Joned, pemilik merpati Jaguar, menceritakan merpati kolong miliknya memang sering memenangkan kontes.
Oleh karenanya, Joned mendapatkan tawaran dari banyak pihak, antara lain seorang bos yang menawar Rp 600 juta.
"Kemudian ada seorang bos dari Jakarta, dua tahun lalu datang ke kandang nawar untuk membeli Jaguar dengan harga Rp 600 juta, namun saya tolak," ucap Joned, dikutip dari Tribun-Pantura.com, Minggu (26/9/2021).
Ternyata bos tersebut tidak menyerah dan menawar merpati Jaguar seharga Rp 1 miliar dan kembali ditolak oleh Joned.
"Setelah itu ia menghubungi saya lagi, nanya pasnya berapa? Aku jawab Rp 1,5 miliar dan itu langsung deal.
Akhirnya, pembeli itu langsung datang ke sini dan burung langsung diboyong bos dari Jakarta yang namanya Om Pingping," kata Joned lagi.
Baca juga: Goyang Pargoy Ala Dianna Dee Starlight Pakai Sport Bra Bikin Netizen Berkoar Nggak Ada Obat
Baca juga: Malam Pertama Menikah, Pengantin Wanita Ini Tak Sadar Semalaman Berhubungan Badan dengan Tetangganya
Tak bisa tidur
Joned mengungkapkan bahwa dirinya sempat tak bisa tidur lantaran harus melepas burung kesayangannya.
"Satu malam saya tidak bisa tidur karena saking sayangnya dengan burung itu, prestasi burung itu luar biasa.
Puluhan piala sudah didapatkan, umur burung tersebut sekitar lima tahun dan sudah tua di kandangnya," ujarnya.
Joned memiliki puluhan merpati yang dia latih sejak kecil. Termasuk Jaguar yang sudah berusia lima tahun.
"Saya latih sendiri, ternakkan sendiri, saya ikutkan lomba sendiri. Namun, semua itu proses yang membawa saya bisa sampai di sini.
Kalau sudah jadi player dan siap lomba, ya dia ikut lomba. Tinggal mampu kualitasnya burung untuk ikut event nasional," kata Joned.
Tak hanya Jaguar, dia sudah menjual banyak merpati yang dia rawat. Kini masih ada 25 ekor merpati yang menurutnya memiliki mental juara.
"Terkadang orang hanya melihat saya sekarang. Tidak mau melihat perjuangan saya. Bagaimana melatih mental merpati dan menjaga nutrisi," beber Joned.
Baca juga: Si Keladi Loreng Asal Lahat Aglonema Pictum ini Dibanderol Puluhan Juta Rupiah
Dibayar tunai, viral di medsos
Pembelian burung merpati kolong itu dilakukan secara tunai.
"Saya tidak sempat menghitung uang tersebut karena saya percaya dengan pembelinya. Pembeli burung merpati saya itu juga teman saya," ucapnya.
Video pembelian burung itu pun viral di media sosial.
Dalam video tampak sejumlah pria tengah melakukan transaksi jual beli.
Tampak tumpukan uang yang disusun rapi di atas kandang. Rekaman tersebut tersebar luas di sejumlah akun Instagram, seperti akun @ndorobei.official.
Joned mengungkapkan, pembeli burung merpati Jaguar itu sama-sama pehobi burung dan pemain burung.
"Karena saya sedang bangun rumah, uang tersebut akan digunakan untuk membangun rumah," ungkapnya.
Rampok, merpati banyak prestasi
Dua bulan berselang, giliran Yunius Martin dan kawannya di Tegal, Jawa Tengah membeli merpati bernama Rampok dari seseorang di Bekasi.
"Rampok banderolnya sangat fantastis ya. Awal ditawar Rp 1,7 miliar tidak dilepas oleh pemiliknya, Pak Haji Roni di Bekasi," kata Yunius ditemui di salah satu kandang merpatinya di Desa Mejasem, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, Jumat (19/11/2021).
"Kemudian selang beberapa hari kemudian terjadi deal yang pemiliknya waktu itu kukuh minta Rampok di harga Rp 2 miliar," sambung Yunius.
Yunius mengatakan Rampok memiliki harga fantastis karena sering menang kontes merpati.
Apalagi usianya yang relatif muda, yakni 2,5 tahun, Rampok sudah menyabet sejumlah gelar.
Bahkan dalam satu kesempatan, Rampok pernah unggul dibandingkan merpati Jaguar milik Joned.
Saat itu Rampok juara dua. Sedangkan Jaguar juara empat.
"Yang mendukung Rampok harganya bisa fantastis, karena sebelumnya ada transaksi fenomenal burung bernama Jaguar di Pekalongan sampai Rp 1,5 miliar," ujar Yunius.
"Rampok prestasinya di mana tempat selalu juara, termasuk di Jakarta. Kemudian bermain di Pekalongan, waktu itu bisa meraih juara 2 mengungguli Jaguar, dan lanjut di Semarang Rampok pernah Juara 1," imbuhnya.
Keistimewaan Rampok
Beberapa keistimewaan Rampok, kata Yunius, yakni sudah terbentuk mental juara, pandai, dan mau dibawa ke mana-mana.
"Rampok istimewanya dia mau dibawa ke mana-mana dan selalu juara. Kalau kualitas atau kecepatannya mungkin masih banyak burung lain yang lebih cepat," katanya.
"Namun kepandaiannya setingkat Rampok belum ada. Dan pemilik awalnya sangat mencintai Rampok sehingga memberikan harga fantastis," sambung Yunius.
Meski demikian, dalam merawat Rampok dia tidak mau memberi perlakuan khusus meskipun harganya sangat fantastis.
"Saya yang merawat dan sebagai joki tidak boleh fokus ke nilainya. Karena akan mengganggu konsentrasi saya. Maka saya menganggap Rampok sama dengan burung yang lain," katanya.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Tegal, Tresno Setiadi | Editor: Khairina)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com