Ibu-ibu Jangan Kaget, Jelang Akhir Tahun Pertamina Naikkan Harga Gas Elpiji, Ini Daftar Lengkapnya

Pertamina akan memastikan stok dan distribusi elpiji berjalan dengan maksimal serta melanjutkan edukasi penggunaan elpiji yang tepat sasaran

Editor: Iwan Satriawan
Bangkapos/Anthoni Ramli
Ilustrasi gas elpiji 

BANGKAPOS.COM-Jelang akhir tahun 2021, PT Pertamina (Persero) menaikkan harga gas elpiji nonsubsidi.

Kenaikan harga elpiji tersebut mencapai Rp 2.600 per kilogram.

"Besaran penyesuaian harga elpiji nonsubsidi yang porsi konsumsi nasionalnya sebesar 7,5% berkisar antara Rp 1.600-Rp 2.600 per kilogram," ujar Pjs Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Sub Holding Pertamina Commercial & Trading Irto Ginting, Senin (27/12/2021) seperti dikutip dari Kompas.com

Menurut dia, adanya perbedaan kenaikan harga elpiji nonsubsidi itu, dimaksudkan untuk mendukung penyeragaman harga elpiji ke depannya serta menciptakan fairness harga antar daerah.

Irto menjelaskan, penyesuaian harga elpiji nonsubsidi untuk merespons tren peningkatan harga Contract Price Aramco (CPA) elpiji yang terus naik sepanjang 2021.

Baca juga: Dosa Ini Jadi Penyebab Uban Tumbuh Saat Usia Masih Muda, Simak Penjelasan Ustaz Khalid Basalamah

Pada November 2021 harganya mencapai US$ 847 per metrik ton, tertinggi sejak 2014 atau meningkat 57% sejak Januari 2021.

Ilustrasi gas elpiji subsidi dan non subsidi
Ilustrasi gas elpiji subsidi dan non subsidi (http://www.breakthrough-generation.com)

"Penyesuaian harga elpiji nonsubsidi terakhir dilakukan tahun 2017. Harga CPA November 2021 tercatat 74% lebih tinggi dibandingkan penyesuaian harga 4 tahun yang lalu," kata dia.

Baca juga: Pakai Dress Begini, Senyum Tante Ernie Bikin Para Pria Tak Berkedip

Ia menyebutkan, harga elpiji Pertamina masih kompetitif yakni sekitar Rp 11.500 per kilogram per 3 November dibandingkan Vietnam sekitar Rp 23.000 per kilogram, Filipina Rp 26.000 per kilogram, dan Singapura sekitar Rp 31.000 per kilogram.

"Untuk Malaysia dan Thailand harga elpiji memang relatif rendah karena adanya subsidi dari pemerintah masing-masing," imbuh Irto.

Di sisi lain, ia menekankan, untuk elpijisubsidi 3 kilogram yang secara konsumsi nasional mencapai 92,5 persen tidak mengalami penyesuaian harga.

Irto bilang, harga gas melon itu tetap mengacu kepada Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Baca juga: Masih Ingat Cornelia Agatha? Dulu Tenar Bareng Rano Karno, Kini Idap Penyakit Jari-jari Bengkok

"Pertamina akan memastikan stok dan distribusi elpiji berjalan dengan maksimal serta melanjutkan edukasi penggunaan elpiji yang tepat sasaran," pungkas dia.

Berdasarkan pantauan di laman Pertamina Delevery Servide (PDS) pds135.com, berikut rincian harga elpiji nonsubsidi terbaru:

-Bright Gas 5,5 kilogram (refill): Rp 76.000 per tabung

-Bright Gas 5,5 kilogram (perdana): Rp 306.000 per tabung

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved