Inilah Suku Korowai di Papua, 'Bertengger' di Atas Pohon, Mereka Tidak Tahu Ada Manusia Lain di Bumi
Suku Korowai menganut tradisi kuno, berbagi mitos, cerita rakyat, dan percaya bahwa leluhur mereka yang telah meninggal dapat kembali ke tanah orang..
BANGKAPOS.COM -- Berikut ini kehidupan Suku Korowai di Papua yang tak banyak orang tahu.
Suku Korowai di Papua, Indonesia, diperikirakan bahwa sampai tahun 1970, tidak mengetahui eksistensi manusia lain di luar sukunya
Melansir Daily Mail, orang-orang suku Korowai hidup bertengger di kanopi hutan yang paling jarang dijelajahi di dunia.
Suku ini dikenal dengan rumah pohon khas mereka yang menjulang di atas hutan dengan panggung ramping.
Desain ini awalnya dirancang untuk menghindari serangan dari klan saingan.
Baca juga: Walau Cuma 19 Detik Video Kenangan Gisel dan Wijin di Atas Kasur Ini Ternyata Masih Banjir Like
Baca juga: Potret Luna Maya Ketika Mengangkang Saat di New York, Warganet Salah Fokus ke Bagian Ini
Baca juga: Sudah Tahun 2022 Tapi Pesonanya Enggak Pudar, Intip Pose Tante Ernie yang Kini Sudah Jadi Nenek
Baca juga: Wanitanya Cantik-cantik, Inilah Negara Surganya Kaum Pria, Bisa Beristri 10, Turis pun Berebut
Selain itu juga dimaksudkan untuk menangkap orang untuk dijadikan budak atau bahkan dijadikan bahan makanan.
Jumlah mereka diperkirakan ada sekitar 3.000 anggota suku.
Suku Korowai menganut tradisi kuno, berbagi mitos, cerita rakyat, dan percaya bahwa leluhur mereka yang telah meninggal dapat kembali ke tanah orang hidup kapan saja.
Beberapa klan dikatakan takut pada orang Barat.
Itu terjadi karena tidak pernah melihat mereka, dan orang luar disebut 'setan hantu'.
Kontak pertama yang didokumentasikan dengan dunia Barat adalah ketika sekelompok ilmuwan bertemu dengan anggota satu klan pada bulan Maret 1974.
Pada Mei 2006, pemandu wisata dan reporter Paul Raffaele memimpin kru TV Australia untuk bertemu dengan suku tersebut.
Para kru mengklaim bahwa mereka didekati oleh seorang pria yang memberi tahu mereka bahwa keponakannya yang berusia enam tahun telah dituduh sebagai dukun dan dalam bahaya akan dimakan.
Baca juga: Pose Hot Mom BCL yang Nggak Kalah dari Gisel, Pesona yang Tiada Habis
Baca juga: Dimulai Baca Bismillah Tiga Kali, ini Doa Singkat Nabi Muhammad dalam Menyembuhkan Penyakit
Baca juga: Ingat! Lapor Oknum Polisi jangan ke Propam, Warga Segera Laporkan ke Unit Reskrim, Ini UU-nya
• Ferdinand Hutahaean Dituding Menistakan Agama: Itu Dialog Imajiner Hati dan Pikiran Saya
Dalam sebuah artikel untuk Smithsonian, Raffaele mengatakan:
'Korowai adalah salah satu dari sedikit suku yang diyakini memakan daging manusia.'
'Kebanyakan Korowai masih hidup dengan sedikit pengetahuan tentang dunia di luar tanah air mereka dan sering bermusuhan satu sama lain.'
'Beberapa dikatakan membunuh dan memakan penyihir laki-laki yang mereka sebut "khakhua".'
Antropolog menduga bahwa praktik memakan sesama tidak lagi dilakukan oleh klan Korowai.
Rumah pohon mereka sering dibangun sekitar 12 meter di atas tanah.
Setiap satu dekade atau lebih, klan Korowai secara tradisional berkumpul untuk membangun rumah panjang untuk pesta dengan klan tetangga — sebuah ritual pembaruan.
Baca juga: Video Anggota TNI Bentrok dengan Petani di Sawah Viral, Ini Penjelasan Kodam hingga Kepala Desa
Baca juga: Kegembiraan Suami Berubah saat Pulang Bawa Ikan Hasil Tangkapan, Pergoki Istri Cuma Pakai Sarung
Baca juga: 90 Persen Kota Ini Dihuni Wanita, Banyak Gadis Cantik yang Lajang, Masih Perawan & Inginkan Suami
Baca juga: Begini Cara Mudah Mengosongkan Nama di WhatsApp untuk Jaga Privasi, Dicoba Yuk!
(*/ BangkaPos.com)
Artikel ini telah tayang di Intisari-online.com dan SerambiNews.com