Militer dan Kepolisian
Bisa Jadi Pembuka Perang Dunia III, Inilah Senjata Cuci Otak China yang Paling Berbahaya Saat Ini
Tiongkok disebut-sebut tengah mengembangkan sebuah senjata yang dianggap bisa menjadi pemicu terjadinya
Berlawanan dengan senjata-senjata tradisional yang menyerang tubuh musuh menyebabkan luka fisik.
Ternyata senjata pengendali pikiran buatan China bisa digunakan untuk "melumpuhkan dan mengendalikan musuh".
Hal itu memanfaatkan dengan apa yang dimaksud sebagai "menyerang keinginan melawan musuh."
Setelah di-blacklist, perusahaan-perusahaan AS tidak bisa mengirimkan barang-barang ke institusi China tanpa sebuah lisensi.
Pemerintah AS baru-baru ini membunyikan alarm bahaya, mengatakan China mencoba mendapatkan teknologi AS untuk mengendalikan sektor-sektor kunci seperti bioteknologi.
Sebuah sumber yang baru-baru ini diwawancara oleh Financial Times mengatakan jika Partai Komunis China berupaya mengembangkan teknologi di area "mengubah gen manusia, kemampuan perilaku manusia dan mesin otak."
Ancaman terbesar dari senjata ini adalah orang-orang China sendiri, terutama umat Muslim yang mereka tahan di kamp konsentrasi seperti Nazi di wilayah Uighur China dan tempat tahanan lain di negara itu.
Tiga puluh tahun terakhir ini, kemampuan militer China telah meningkat dengan sangat menakjubkan, banyak yang takut jika Tentara Pembebasan Rakyat bisa mencapai tingkat yang sama dengan militer AS di tahun-tahun ke depan.
Australia-Jepang Jalin Perjanjian Pertahanan Keamanan untuk Hadapi China
Australia dan Jepang bakal menandatangani perjanjian pertahanan dan keamanan dalam pertemuan virtual.
Melansir ABC News via kompas.com, Kamis (6/1/2022), kesepakatan tersebut merupakan langkah terbaru untuk memperkuat hubungan di tengah meningkatnya pengaruh militer dan ekonomi China di kawasan Indo-Pasifik.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan, dia dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida akan menandatangani perjanjian bernama Perjanjian Akses Timbal Balik (RAA) tersebut.
RAA akan menjadi perjanjian yang untuk pertama kalinya menetapkan kerangka kerja bagi pasukan Australia dan Jepang untuk bekerja sama satu sama lain.
"(RAA) akan mengantarkan babak baru dalam kerja sama pertahanan lanjutan antara Australia dan Jepang untuk menghadapi lingkungan baru dan bahkan lebih menantang, khususnya di Indo-Pasifik," kata Morrison dalam konferensi pers.
Morrison menambahkan, RAA akan menjadi satu-satunya status perjanjian kekuatan timbal balik Jepang.


 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			 
											 
											 
											 
											