Berita Pangkalpinang
Selama Tahun 2021, Covid-19 Merenggut 298 Nyawa di Pangkalpinang
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang dr Masagus M Hakim menyebut pada bulan Agustus jumlah kematian terbanyak hingga 118 orang.
Penulis: Andini Dwi Hasanah | Editor: khamelia
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Berdasarkan laporan analis dan evaluasi Covid-19 di Kota Pangkalpinang tercatat selama tahun 2021 ada 298 orang di Pangkalpinang meninggal dunia disebabkan covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang dr Masagus M Hakim menyebut pada bulan Agustus jumlah kematian terbanyak hingga 118 orang.
Disusul urutan kedua pada bulan Juli 63 orang, dan grafik mulai menurun pada bulan September hingga nihil angka kematian di bulan November.
"Kasus konfirmasi yang meninggal memang rata-rata disertai penyakit bawaan atau komorbid seperti gula darah, hipertensi, dan lainnya. CDC (Center for Disease Control) memang merilis pernyataan bahwa dewasa tua dengan penyakit penyerta lebih berisiko dalam terinfeksi virus Covid-19," ujar Hakim kepada Bangkapos.com, Selasa (11/1/2022).
Kata Hakim, hingga memasuki bulan Januari 2022 ini tidak ada kasus covid-19 yang meninggal dunia lagi.
"Terakhir itu di bulan Desember ada kasus meninggal 3 orang, selama Januari ini belum ada semoga seterusnya seperti ini. Makanya kita perkuat divaksinasi agar semuanya terjaga dan terlindungi dari covid-19," sebutnya.
Diakui Hakim, saat ini perilaku masyarakat dapat dikatakan mulai beradaptasi terhadap Covid-19 di Kota Pangkalpinang.
"Terlihat dari mulai terbiasanya masyarakat untuk memakai masker, mencuci tangan, dan tampak kembali ramainya jalanan, beberapa restoran kembali buka seperti semula dengan protokol kesehatan yang ketat," sebutnya.
Tak hanya itu, Hakim juga menyebut positivity rate juga saat ini sudah rendah, lebih kecil dari 5% sample diagnosis positif dari seluruh kasus yang diperiksa.
"Berdasarkan data epidemologi, sebagian besar kasus konfirmasi Covid 19 yang terjadi di Kota Pangkalpinang saat ini adalah kasus transmisi lokal, yang jumlahnya sendiri sudah melebihi imported case yaitu kasus yang dibawa dari luar daerah. Hal ini menandakan penyebaran tertinggi untuk kasus Covid-19 terjadi di dalam wilayah Kota Pangkalpinang sendiri," jelasnya.
Hakim menuturkan, pemerintah Kota Pangkalpinang tetap memperhatikan arus keluar masuk penduduk dari luar kota, pengetatan protokol kesehatan disemua sektor, serta monitoring dan evaluasi oleh instansi yang ditunjuk.
"Penggiatan skrining kasus Covid 19 di tempat-tempat umum ataupun tempat-tempat yang berisiko tinggi itu masih tetap kita laksanakan, serta mendukung jalannya kegiatan vaksinasi Covid 19 agar terbentuk herd immunity yang sempurna," tuturnya.
(Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20211203_masagus-m-hakim.jpg)