Tertangkap Basah, Pembawa Berita Selingkuh saat Siaran Langsung, Pelakor Lewat Nyaris Tanpa Busana
Tertangkap Basah, Pembawa Berita Selingkuh saat Siaran Langsung, Pelakor Lewat Nyaris Tanpa Busana
Menurut dr Boyke itu tidak bukanlah genetik namun faktor eksternal yang meniru perilaku orangtuanya.
"Jadi gini jika anak melihat perilaku orangtuanya selingkuh maka dia bisa jadi meniru," jelas dr Boyke.
Lebih lanjut pria kelahiran 14 Desember 1956 itu mengatakan selingkuh tidak hanya harus berakhir dengan hubungan intim.
"Selingkuh itu kan tidak harus diakhiri dengan seks ya," katanya.
Dikatakan Boyke, selingkuh ada dua jenis.
"Selingkuh itu ada selingkuh kering dan selingkuh basah," jelas Boyke
Perselingkuhan kering dimulai dari saling berkirim pesan, makan bersama, dan pulang bersama.
Bahkan sampai ada panggilan khusus, seperti sayang atau cinta, kepada orang yang bukan suami atau istrinya.
"Selingkuh kering itu dikatakan tidak melibatkan aktivitas seks, misal pakai WA, sayang lagi di mana, makan yuk," jelasnya.
Sementara selingkuh basah berhubungan secara fisik.
"Kalau selingkuh basah itu pakai ciuman fisik ya," tambah dr Boyke.
Ia juga mengatakan sifat laki-laki memang tak puas dengan satu pasangan.
“Dilihat dari sejarahnya, laki-laki itu memiliki sifat primitif yang suka menyimpan wanita,” tutur Boyke.
"Seorang laki-laki itu juga punya sifat dari petualangan, sikaf primitif itu kadang masih terpendam," tambahnya.
Selain itu, Boyke mengingatkan bahwa perselingkuhan selain menyebabkan penyakit kelamin, juga bisa membuat orang menjadi LGBT.
Itu karena kekecewaan terhadap pasangan hetero yang membuat pria atau wanita menjadi takut dengan lawan jenisnya.
Kesimpulannya, menurut dr Boyke komunikasi dalam pasangan sangat amat penting.