Asdar Terpaksa Bonceng Jenazah Anaknya Sejauh 70 Km Gegara Tak Sanggup Bayar Ambulans Rp700 Ribu
Seorang ayah di Sulawesi Selatan ( Sulsel ) diketahui membonceng jenazah anaknya sejauh 70 kilometer. Hal itu dilakukan karan sang ayah yang tak ...
Namun kondisi bayi terus memburuk sehingga menghembuskan nafas terakhir di RSU tersebut.
Saat meninggal Asdar bermohon diantar kepada pihak manajemen setempat dengan menggunakan mobil ambulans RSU Pancaitana Kabupaten Bone.
Menurut Asdar bahwa sopir ambulans RSU Pancaitana menyampaikan bahwa sewa mobil ambulans Rp 700 ribu.
"Saya minta begitu karena kemampuan saya hanya Rp 500 ribu karena memang saya sudah tak punya uang. Tapi sopir katakan tidak bisa, saya coba minta lagi Rp 600 ribu saja tapi tetap sama tidak bisa," ungkap Asdar.
Karena tak ada jalan lain, Asdar meminta kakaknya Agus untuk segera memboceng dirinya sambil menggendong bayinya yang sudah meninggal dunia.
Baca juga: KSAD Jenderal Dudung Abdurachman Dilaporkan Koalisi Ulama ke Pusat Polisi Militer
Baca juga: Gadis Ini Iseng Cari Nama Kekasih di Google Usai Dilamar, Apes Malah Ketemu Fakta Mengejutkan Ini
Baca juga: Luna Maya Ungkap Kriteria Pria Idamannya, Ternyata Tak Harus Kaya, Tapi . . .
Baca juga: 10 Doa Harian yang Dianjurkan Dihafal dan Diamalkan, Ada Doa Minta Rezeki hingga Doa Saat Gelisah
Sempat Disusul Sampai di Kecamatan Mare
Asdar sudah melewati dua kecamatan dari Ibukota Bone yakni Kecamatan Barebbo dan tepat di Kecamatan Cina tiba-tiba mobil ambulance milik RSU Pancaitana menyusul mereka.
"Sopir mobil meminta saya untuk segera berhenti. Tapi saya menolak karena sudah terlanjur dan sudah di tengah perjalanan," kata Asdar.
Mereka buru tiba di kampungnya di Batulappa, Kecamatan Sinjai Timur pada pukul 11.00 Wita Jumat malam setelah menempuh perjalanan 70 kilometer lebih dari Ibukota Kabupaten Bone.
Manajmen RSU Pancaitana Bone Datangi Korban Minta Maaf
Sementara Kepala Bagian Administrasi RSU Pancaitana Kabupaten Bone, Fahruddin mendatangi langsung Asdar di rumahnya di Batulappa siang tadi.
Mereka bersama beberapa bidan dan dokter RSU Pancaitana Kabupaten Bone meminta maaf.
" Jadi kami atas nama menajmen meminta maaf atas masalah ini, tak seharusnya terjadi seperti ini Pak, ini salah," katanya saat tiba di rumah duka Asdar di Batu Lappa Sinjai.
• Begini Cara Daftar TikTok Affiliate, Bisa Tambah Penghasilan Lho, Dicoba Yuk
Baca juga: Keutamaan Surah Al Falaq, Doa Perlindungan Terbaik yang Diajarkan Nabi Muhammad, Mudah Dihafal!
Baca juga: Amalan Sederhana, Hanya Baca Subhanallah Wabihamdih, Dosa Sebanyak Buih di Lautan Diampuni
Baca juga: Berwarna Krem, Begini Penampakan Seragam Satpam Baru yang Disebut Mirip Dipakai Polisi India
Ia menjelaskan bahwa sikap sopir ambulance tersebut bukan sepengetahuan manajemen.
"Kondisi itu tidak disampaikan ke kami, melainkan sopir yang memutuskan," katanya.
Ia berjanji agar tidak terulang lagi seperti itu.
Manajmen RSU Pancaitana Kabupaten Bone juga menjanjikan untuk mengevaluasi seluruh bagian pelayanan kedepannya.
Keluarga Asdar adalah salah satu warga yang kurang mampu di Kabupaten Sinjai.
(*/ BangkaPos.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dan Tribunnews.com