Militer dan Kepolisian
Pertama di Dunia, Inilah Tank Boat Antasena, Petarung Laut dan Sungai yang Siap Jaga Perairan NKRI
Tank Boat Antasena telah sukses menjalani serangkaian uji yang diawali dengan Sea Trial dari dermaga Banyuwangi ke perairan
Penulis: Iwan Satriawan CC | Editor: Iwan Satriawan
Kubah senjata ini menggunakan aluminium dan mampu memposisikan senjata dengan ketinggian -10 derajat hingga 60 derajat.
Sistem senjata utama dapat digunakan pada siang dan malam hari dan mampu menembakkan Cockerill Falarick 105 Gun Launched Anti-Tank Guided Missile (GLATGM) ke arah target sejauh 5000 meter.
X18 juga dilengkapi dengan persenjataan sekunder RWS Lemur.
Berbeda dengan mockup 2016, prototipe pertama adalah varian APC 30. Ini dilengkapi dengan menara tak berawak Cockerill 3030 (memasang meriam otomatis 30 mm) dan dua senapan mesin 12,7 mm.
Kapal ini akan mampu membawa hingga 60 tentara, 5 ton kargo, dan diawaki oleh 5 awak.
Sebuah drone terintegrasi dengan kapal untuk tugas pengawasan dan pengintaian .
Perahu itu dimaksudkan untuk digunakan oleh tentara Indonesia .
Drone terintegrasi tersebut adalah North Sea Drones 6Y (NSD-6Y) yang dapat berkeliaran selama 40 menit dengan jarak pandang 10 km.
Ia bisa terbang hingga 90 km/jam dengan muatan 1,5 kg.
Drone adalah opsional, tidak termasuk dalam program Antasena.
X18 menggunakan sistem komunikasi yang dipasok oleh Len Industri.
Sistem ini mencakup radio LenHDR100-V, radio frekuensi tinggi (HF) untuk komunikasi suara jarak jauh dengan kendaraan tempur lain, dan radio LenMDR50-V, radio V/UHF untuk komunikasi data taktis dengan kendaraan tempur lainnya.
X18 juga dilengkapi dengan interkom LenCavysys untuk komunikasi internal antara awak dan penumpang.
Sistem navigasi X18 menggunakan satu stasiun radar, dua perangkat GPS, perangkat AIS, dan perangkat lainnya.
Radio VHF dan SBB digunakan dalam sistem komunikasi kapal.(*)