Inilah Penyebab Utama Keputihan Pada Wanita, dr Boyke Sebut Ada Dua Tipenya
Seksolog Dokter Boyke menjelaskan dua tipe keputihan dan penyebab utama keputihan.
Penulis: Widodo | Editor: Iwan Satriawan
BANGKAPOS.COM -- Seksolog Dokter Boyke menjelaskan dua tipe keputihan dan penyebab utama keputihan.
Keputihan seringkali menjadi penyebab utama dari lendir yang berlebih.
Lalu apa penyebab keputihan pada wanita?
Banyak faktor yang bisa menyebabkan keputihan ini terjadi, di sisi lain, keputihan ini juga sebagai bentuk perlawanan organ intim pada saat adanya bakteri yang hendak masuk ke organ tersebut.
Sebagai salah satu tanda perlawanan, keputihan tersebut bisa juga menjadi tanda adanya masalah besar yang terjadi di organ intim wanita.
Seksolog dokter Boyke menyebutkan keputihan ini memang ada dua tipe.
Hal ini harus diketahui oleh wanita.
Sebab, masing-masing tipe berbeda.
Demikian diungkapkan oleh dr Boyke dalam kanal YouTube Sonora FM yang diunggah 7 Agustus 2020.
"Keputihan itu para wanita harus bisa membedakannya. Apakah keputihan itu yang bersifat penyakit atau kah bukan?
Keputihan yang penyakit itu kita katakan keputihan yang patologis, sementara yang bukan penyakit kita sebut sebagai keputihan yang alami, keputihan yang fisiologis," kata dr Boyke.
Pada keputihan yang patologis ada beberapa gejala di dalamnya, yaitu gatal, menimbulkan bau yang tidak sedap, dan adanya perubahan warna.
Sedangkan sebaliknya, keputihan yang alami pasti tidak menimbulkan rasa gatal, tidak berbau, dan biasanya berwarna bening.
Keputihan yang alami ini biasanya terjadi pada saat wanita hendak menstruasi atau pada masa subur.
Sedangkan keputihan yang patologis ini bisa disebabkan oleh banyak hal, bakteri yang masuk sangat menentukan efek samping yang diberikan.
Misalnya, bakteri yang masuk tersebut masuk pada saat wanita sedang masa subur, maka efeknya keputihan yang lebih kental.
Dr Boyke juga menjelaskan bahwa wanita yang mengalami keputihan patologis secara terus menerus, lebih baik segera memeriksakan pasangannya juga.
"Beberapa orang yang keputihannya terus dan lagi, kita juga harus periksa pasangannya.
Kalau terus-terusan si wanita itu mengalami keputihan akhirnya daya tahan serviksnya menjadi jelek, dan bisa terkena kanker mulut rahim," katanya.
Tetapi, keputihan ini tidak hanya bisa terjadi pada wanita yang sudah menikah.
Bahkan anak-anak usia 9 sampai 10 tahun pun bisa mengalami keputihan patologis.
Hal ini disebabkan karena sang anak mengalami perubahan hormon menuju menstruasi dan aktivitas anak yang tinggi dan sering berkeringat bisa menimbulkan jamur pada organ intimnya.
Simak video selengkapnya di sini
3 Faktor Istri Sulit Orgasme Menurut dr Boyke
Seksolog dokter Boyke menjelaskan tiga faktor penyebab mengapa istri sulit orgasme.
Orgasme atau mencapai titik kepuasan berhubungan seks adalah impian setiap pasangan.
Namun pada kenyataannya, tidak semua wanita yang mengalami hal itu.
Hal itu didasari beberapa faktor penyebab yang membuat si istri tidak mencapai orgasme.
Dalam sebuah video singkat, dokter Boyke menjelaskan 3 faktor penyebabnya.
Namun sebelumnya dokter Boyke menyarankan bahwa ketika seorang perempuan sudah beberapa bulan belum bisa merasakan orgasme, maka harus ke dokter.
Itu suatu keadaan yang bisa mengakibatkan perempuan tidak lagi menyukai seksual.
Demikian diungkapkan oleh seksolog dokter Boyke dalam kanal YouTube Sonora FM yang diunggah pada 16 November 2021.
"Aku gak dapat apa-apa. Seperti dirasakan ini. Oleh karena itu, yang perlu dilakukan adalah dicek, kenapa begitu.
Mulai dari melihat satu pasien dari faktor bio, psiko dan sosial," ungkap dr Boyke.
Dia mengatakan faktor-faktor penyebabnya.
Untuk faktor biologis, dr Boyke menyebutkan bisa berpengaruh dari hormonal estrogen perempuan yang rendah.
Biasanya dokter akan langsung melakukan pengecekan lewat pemeriksaan darah.
Sedangkan faktor psikologis, bisa disebabkan karena kurangnya rasa cinta pada suami.
Misalnya suami bisa berkata kasar.
Itu bisa memengaruhi rasa cinta dan sensitifitas untuk mendapatkan orgasme.
Kemudian terakhir karena faktor sosial atau lingkungan.
"Apakah rumah tidak nyaman? Tinggal dengan mertua atau daerah sekitar berisik? Bisa juga anak masih tidur dengan ibu bapak," katanya.
Semua faktor itu akan dicari oleh dokter.
"Kemudian kalau pun masih belum ada perubahan, maka dokter akan memberikan beberapa obat yang bisa mengantisipasi masalah ini dengan cara memberikan cream di daerah organ kewanitaan Anda," ungkap dokter Boyke.
(Bangkapos.com/Widodo)