Dulu Tempat Ritual Esek-esek, Gunung Kemukus Kini Berubah, Malam Jumat Pon dan Kliwon Tetap Ramai

Konon katanya ritual seks yang selama ini terkenal di Gunung Kemukus biasa dilakukan saat malam Jumat Pon dan malam Jumat Kliwon.

Penulis: Tim Video |
TribunSolo.com/Septiana Ayu
Penampakan Gunung Kemukus yang sudah ditata dan menjadi lokasi wisata unggulan di Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen, Rabu (9/2/2022). 

Dulu Tempat Ritual Esek-esek, Bukit Kemukus Kini Berubah, Malam Jumat Pon dan Kliwon Tetap Ramai

BANGKAPOS.COM – Ada kesan negatif ketika orang menyebut Gunung Kemukus.  

Bukit Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang Kabupaten Sragen, Jawa tengah itu Begitu terkenal ritual yang dilakukan para peziarah di sana.

Setiap malam Jumat Pon dan malam Jumat Kliwon biasanya Gunung Kemukus selalu didatangi ribuan orang.

Tradisi tersebut sudah berjalan sejak lama, yang masih ada hingga kini.

Mereka selalu berbondong-bondong datang untuk berziarah ke Makam Pangeran Samudro.

Konon katanya ritual seks yang selama ini terkenal di Gunung Kemukus biasa dilakukan saat hari tersebut.

Hal itulah yang menyebabkan sejak dulu Gunung Kemukus selalu ramai di dua hari pasaran Jawa itu.

Namun kini kawasan ini telah berubah. Kemukus sekarang sudah bersolek makin cantik dan bersih dari hal-hal negatif.

Ya, The New Kemukus yang berada di Dukuh Barong, Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang Kabupaten Sragen.

The New Kemukus saat ini dilengkapi sarana, mulai dari pendapa di depan makam Pangeran Samodra, pendapa kedua, museum, dan Sendang Ontrowulan dan pembuatan ruang terbuka.

Yang paling menarik pengunjung ialah ruang terbuka di pinggir sungai yang memanjang dari selatan ke utara.

Dari dek ini pengunjung bisa langsung melihat Jembatan Samodra.

Suasana malam lebih membuat tempat ini meriah. Deretan lampu-lampu taman menambah keelokan tempat ini.

Jembatan pun terlihat karena terdapat lampu-lampu di sepanjang jembatan. Pemugaran dilakukan secara multiyears dari 2020-2021.

The New Kemukus, sudah dibuka secara bertahap pada awal 2022. Para pengunjung pun sudah mulai memadati kawasan ini.

Tiket masuk The New Kemukus juga tidak terbilang mahal. Pengunjung hanya cukup bayar Rp 5 ribu untuk hari biasa, sementara untuk hari libur tiket masuk The New Kemukus Rp 6 ribu.

Khusus malam Jumat Pon dan Kliwon tiket masuk Kemukus Rp 10 ribu. Parkir mobil Rp 5 ribu, kendaraan bus Rp 10 ribu dan kendaraan bermotor Rp 3 ribu.

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati bersama sejumlah pejabat eselon kepala dinas mengunjungi The New Kemukus, Sumberlawang Sragen, Jumat (18/2/2022).

Tidak tanggung-tanggung, Yuni memilih menaiki sepeda onthel agar bisa berolahraga bersama.

Pada kesempatan itu, Yuni berkeliling di kawasan The New Kemukus untuk melihat kondisi.

"Saya ingin melihat saja beberapa aset yang rusak kan masih dalam masa pemeliharaan. Ternyata banyak keramik yang pecah karena banyak masyarakat pakai skuter, yang memang tidak untuk naik ke situ," kata Bupati.

THE NEW KEMUKUS - Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengunjungi The New Kemukus di Dukuh Barong, Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang Kabupaten Sragen. (KOMINFO SRAGEN)
THE NEW KEMUKUS - Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengunjungi The New Kemukus di Dukuh Barong, Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang Kabupaten Sragen. (KOMINFO SRAGEN) (Istimewa)

Termasuk sampah, Yuni mengaku melihat beragam jenis sampah plastik berserakan di gerbong barong.

Dirinya meminta kepada ojek, petugas kemukus dan warga sekitar menjaga aset bersama.

"Kebersihan kurang terjaga, saya minta tukang ojek, pengelola Kemukus, warga sekitar turut menjaga aset kita di sana.”

“Banyak plastik berserakan, orang tidak akan mau pergi ke sini jika tempatnya kotor.”

“Tentu orang lebih suka bersih, sehingga kita harus menjaga kebersihannya," kata Bupati Yuni.

Untuk menjaga kebersihan ini, Bupati Yuni mengaku sudah mengalokasikan dana untuk petugas kebersihan hingga adanya Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS3R).

Dengan segala upaya ini, Yuni berharap citra semoga Gunung Kemukus yang sempat mendunia karena ritual "esek-esek" atau seks berubah menjadi wisata religi dan keluarga.

Dikunjungi Ribuan Orang Tiap Jumat Pon dan Kliwon

Sejauh ini, Yuni menilai kesan negatif tersebut sudah mulai terkikis. Sehingga tujuan Pemkab Sragen mengubah citra negatif ini bisa berhasil dan terus konsistensi.

Kini ritual seks yang terkenal tersebut mulai terkikis dengan pembangunan The New Gunung Kemukus.

Setelah dibukanya The New Kemukus, sebanyak 400-600 orang berkunjung pada hari biasa.

Sedangkan saat akhir pekan atau hari libur, bisa mencapai 2000 hingga 3000 orang.

Khusus saat malam Jumat Pon dan malam Jumat Kliwon, dulu saat ada pembatasan mobilitas peziarah yang datang kurang lebih ada 1000 orang, namun setelah sedikit di longgarkan yang datang lebih banyak yakni sekitar 2000 orang.

Gunung Kemukus di Kabupaten Sragen Jawa Tengah
Gunung Kemukus di Kabupaten Sragen Jawa Tengah (Istimewa/Tribunnews.com)

Namun ternyata ada alasan tersendiri, mengapa banyak peziarah memilih khusus datang pada Malam Jumat Pon.

"Kenapa selalu ramai pada saat malam Jumat Pon, karena merupakan hari meninggalnya Pangeran Samudro," kata Marcellus Suparno, Penanggungjawab Objek Wisata Gunung Kemukus, Rabu (10/2/2022), dikutp dari TribunSolo.com.

Hari tersebut dianggap hari baik dan tepat bagi orang-orang yang ingin datang berziarah.

Kemudian alasan Jumat Kliwon juga ramai, karena bertepatan dengan tujuh hari meninggalnya Pangeran Samudro.

"Kalau malam Jumat Kliwon tujuh hari setelah meninggalnya Pangeran Samudro," terangnya.

Seperti diketahui, dalam tradisi Jawa terdapat peringatan kematian, mulai dari tiga hari, tujuh hari, hingga empat puluh hari.

Biasanya lama orang berziarah di Makam Pangeran Samudro hingga pukul 00.00 dini hari.

Para peziarah memilih hari tersebut, untuk mendoakan Pangeran Samudro yang mana juga berjasa untuk menyebarkan agama Islam, terutama di Pulau Jawa.

"Tinggal kita pribadi masing-masing untuk mendoakan Pangeran Samudro, apabila memiliki keinginan, tetap kita meminta kepada Tuhan yang Maha Esa," terangnya.

"Jangan serong kanan kiri karena bisa membatalkan ziarah, keinginan dapat terwujud apabila kita mau bekerja keras dan meminta kepada Tuhan," tambahnya.

(Tribunnews.com/Mahfira Putri Maulani)(TribunSolo.com/Septiana Ayu Lestari)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved