Ukraina Diserang, Indonesia Sudah Bersiap Perang, Sampai Dibantu Negara Tetangga Kumpulkan Informasi

Ukraina Diserang, Indonesia Sudah Bersiap Perang, Sampai Dibantu Negara Tetangga Kumpulkan Informasi

Editor: M Zulkodri
korps marinir
Ilustrasi kapal perang - Tiongkok Makin Menggila, Diam-diam Indonesia Kirim Kapal Selam dan Perang ke Natuna Adang China 

Departemen Pertahanan Australia mengecam "aksi militer tidak profesional dan tidak aman" yang dikatakan dapat membahayakan nyawa ABK P-8, salah satu dari 14 unitnya yang mulai berlayar dengan RAAF (Royal Australian Air Force) atau Angkatan Udara Australia sejak 2016.

Untuk sekarang, sebagian besar laser militer tidak terlihat dan dipakai untuk berbagai penemuan atau memandu senjata menembak targetnya.

Namun versi yang diarahkan ke pesawat Australia, yang memiliki jarak operasi sejauh 40.000 kaki, dikenal sebagai dazzler, dirancang untuk secara sementara membuat musuh buat dan membakar sensor.

Penggunaan laser dan senjata gelombang mikro tegangan tinggi hanyalah pada tahap awal perkembangan,

tapi analis pertahanan Australia, Malcolm Davis, mengatakan Angkatan Laut China dan Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) bergerak mengembangkan laser tunggal operasional dalam perang permukaan.

Obyek silindris yang muncul di lepas pantai Pulau Selayar, Sulawesi Selatan awal Februari lalu diidentifikasi oleh pembuatnya, Geospace Technologies, saat peralatan tersegel yang membantu pemulihan pita laut seismik yang secara tidak sengaja terlepas dari dua kapal penarik.

Dimiliki perusahaan minyak negara PT Elnusa, SRD-500S "tidak digunakan untuk tujuan lain termasuk kemampuan pemetaan laut," ujar Geospace,

menyangkal penilaian angkatan laut bahwa alat itu bisa dipakai untuk menyurvei suhu air, salinitas dan dipakai untuk operasi anti kapal-selam.

Akhir tahun 2020, nelayan temukan drone bawah tanah China mencurigakan di wilayah yang sama.

Baca juga: Semakin Memanas, Mawar AFI Dan Pihak Steno Ricardo Masing-masing Akui Miliki Bukti Perselingkuhan

Membawa antena tanpa tanda pengenal, penemuan itu jadi penemuan ketiga di perairan Indonesia tahun sebelumnya, walaupun penemuan lainnya tidak diberitakan secara publik.

Selat Torres lepas Teluk Carpentaria telah selalu diawasi dengan ketat, tapi kini lebih diawasi lagi saat Australia memperhatikan batas maritim utara dan khawatir akan kehadiran China yang meningkat.

Kekhawatiran Australia terasa seperti kekhawatiran Indonesia yang memperhatikan Laut Natuna Utara.

Australia telah memindahkan pasukan darat dan udara lebih banyak ke Wilayah Utara beberapa tahun terakhir dan akhirnya akan mengirimkan delapan Northup Grumman Global Hawks, drone jangka jauh yang mampu berpatroli sampai 30 jam lamanya.

Varian maritim MQ-4C Triton akan ditempatkan di Pangkalan Udara Tindal, 330 kilometer tenggara Darwin, rumah untuk squadron jet F/A-18 dan fasilitas dukungan perang untuk jadi tempat kunjungan pasukan AS dalam latihan rutin Teritori Utara.

Ditugaskan hanya dengan angkatan udara AS dan Korea Selatan, Hawks diharapkan bekerja berdua dengan P-8, yang beroperasi di pangkalan Edinburgh, Australia Selatan, tapi sering diluncurkan ke tempat Australia lainnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved