Militer dan Kepolisian
Diterjunkan Buru Presiden Ukraina, Jenderal Pasukan Khusus Chechnya Dilaporkan Tewas Dihantam Rudal
Konvoi pasukan elite Chechnya tersebut dihantam rudal tentara Ukraina. 56 tank dikabarkan hancur berkeping-keping
BANGKAPOS.COM-Perlawanan pihak Ukraina terhadap serangan Rusia rupanya tak main-main.
Tak hanya menolak untuk menyerah, mereka mampu memberikan perlawanan yang tak terduga.
Baru-baru ini Jenderal Pasukan Khusus Chechnya Jenderal Magomed Tushaev dilaporkan tewas dihantam rudal Ukraina.
Pasukan Khusus Chechnya dikirim oleh Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menangkap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky baik dalam keadaan hidup atau mati.
Konvoi pasukan elite Chechnya tersebut dihantam rudal tentara Ukraina. 56 tank dikabarkan hancur berkeping-keping.
Belum ada laporan resmi jumlah anggota pasukan khusus yang tewas tersebut.
Dilansir dari Wartakotalive.com, bersumber dari breaking news dailymail.co. menggambarkan pasukan elite Chechnya tersebut sebagai pasukan yang haus darah.
Mereka adalah kelompok bersenjata yang dikenal biadab dan melanggar hak asasi manusia.
Baca juga: Enggan Menyerah Meski Digempur Rusia, Rupanya Ini Rahasia Ukraina Bisa Bikin Rusia Kebakaran Jenggot
Pasukan khusus tersebut telah dilenyapkan setelah konvoi 56 tank mereka hancur berkeping-keping di dekat Hostomel, timur laut Kyiv, oleh tembakan rudal Ukraina pada hari kedua serangan Chechnya.
Tidak jelas berapa banyak yang meninggal, tetapi jumlahnya kemungkinan mencapai ratusan.
Di antara mereka yang dikatakan telah hancur adalah Jenderal Chechnya Magomed Tushaev.
Dia adalah komandan brigade penjaga nasional bermotor ke-141 - pasukan elit kepala negara Chechnya Ramzan Kadyrov.
Tushaev telah berfoto bersama Kadyrov, untuk kepentingan bagi rezim Chechnya, yang menjadi terkenal di barat karena memburu, menyiksa, dan membunuh pria gay.
Kadyrov bahkan diyakini telah mengunjungi skuadron Tushaev di hutan Ukraina sebelum mereka diduga tewas.
Pembunuhan yang dilaporkan oleh skuadron teror merupakan pukulan psikologis yang menghancurkan bagi upaya Vladimir Putin untuk menaklukkan Ukraina.
