Kisah Sukses Haji Haryanto, Pensiunan Tentara yang Jadi Raja Bus Penguasa Jawa dan Sumatera
Namanya Haji Haryanto. Mantan tentara berpangkat kopral ini bisa dibilang sebagai pengusaha bus terbesar di Kudus, bahkan mungkin di Indonesia.
Kisah Sukses Haji Haryanto, Pensiunan Tentara yang Jadi Raja Bus Penguasa Jawa dan Sumatera
BANGKAPOS.COM - Namanya Haji Haryanto. Mantan tentara berpangkat kopral ini bisa dibilang sebagai pengusaha bus terbesar di Kudus, bahkan mungkin di Indonesia.
Pendek kata, Kopral Haryanto sekarang bisa dibilang sebagai “Raja Bus”.
Pagi hari, suasana sibuk tampak di garasi PO Haryanto. Sebuah backdrop terpasang menutup sebagian layar wayang kulit di panggung berukuran 8 x 12 meter.
Poster berisi kalimat sambutan selamat datang kepada Ketua Umum PPAD, Doni Monardo. Ada foto Haryanto dengan seragam TNI-AD di kiri, dan foto Doni Monardo dalam balutan PDL Kopassus lengkap dengan baret merahnya.
Seperangkat gamelan (alat musik pentatonis) yang dipandu alat-alat musik diatonis seperti gitar dan organ, tersedia di panggung.
Menurut salah seorang karyawan di situ, panggung dan alat-alat musik itu praktis tidak pernah dibongkar.
Hampir setiap malam di panggung itu diadakan latihan, mulai dari latihan campursari, gamelan, pedalangan, dan lain-lain.
Dari kejauhan tampak Haryanto mengenakan stelan safari dan berkopiah. Ia mengatur langsung penataan meja-kursi, serta tata hidangan di meja-meja bundar yang tersedia.
Baca juga: Ini Ancaman Joe Biden Untuk Vladimir Putin, Zelensky: Buktikan Anda Bersama Kami
Baca juga: Putin Dorong Perang Dunia III, Sekutunya Tuding Ukraina yang Ogah Tunduk ke Rusia Jadi Penyebab
Sesekali tampak ia berkomunikasi dengan Brigjen TNI Purn Edison pengurus pusat PPAD yang berperan sebagai tim aju. Datang lebih awal, mendahului kedatangan rombongan Ketua Umum PPAD.
Saat ditanya, bagaimana perasaan dia menyambut kunjungan Ketua Umum DPP PPAD Letjen TNI Doni Monardo dan rombongan, Haji Haryanto spontan mengucap terima kasih.
Selain mengaku sangat terhormat, Haji Haryanto juga sangat senang bisa bertemu langsung dengan Letjen TNI Doni Monardo.
“Beliau orang besar. Saya banyak mendengar tentang beliau,” ujarnya.
Dia bersedia diajak ngobrol sambil menunggu kedatangan rombongan pengurus PPAD pusat.
“Saya anak orang kampung. Orang tua saya hanya buruh tani. Sesekali kerja sambilan di pasar Kudus. Saya anak keenam dari sebelas bersaudara,” ujarnya membuka kisah.