Ini Penjelasan Cerdas Gus Baha Soal Polemik Suara Adzan yang Bikin Ramai
Gus Baha memberikan jawaban cerdas mengenai perbedaan pendapat tentang adzan dan pengeras suara.
Penulis: Widodo | Editor: Alza Munzi
Yang satu mengatakan sia-sia dikata-katain saja.
Karena yang tidak senang cuma ngata-ngatain saja, yang
sudah senang tanpa adzan keras-keras maksudnya sudah shalat, kamu pilih mana?" tanya Gus Baha.
Gus Baha lantas menceritakan jika hal tersebut sudah terjadi sejak zaman Rasulullah SAW antara Abu Bakar dan Umar.
"Abu Bakar kalau berdzikir di masjid itu lirih sekali, selirih-lirihnya.
Umar kalau berdzikir sangat keras, tapi tidak menggunakan sound sistem tapi sangat keras hingga membuat ramai," ungkap Gus Baha.
Gus Baha kemudian mengatakan jawaban Abu Bakar ketika ditanya oleh Rasulullah SAW alasan berdzikir dengan suara lirih.
"Ya Aba Bakrin, kenapa kamu melirihkan suara? Saya itu malu sama Allah, Dia itu Dzat yang Maha Mendengar.
Jadi, saya mengeraskan suara itu malu, seperti Tuhan butuh suara keras saja," jawab Abu Bakar, sebagaimana diceritakan Gus Baha.
"Umar ditanya kenapa kamu terlalu keras? Umar jawabnya sederhana, 'Supaya tidak mengantuk'," beber Gus Baha.
Karena itulah lanjut Gus Baha tidak ada satupun ulama yang mengatakan jika Umar afdholu min Abi Bakrin (lebih utama) karena jawaban Umar sangat sederhana.
Gus Baha menuturkan jika Rasulullah ketika para sahabatnya banyak masalah, maka mereka berdoa dengan suara keras, Rasulullah SAW kemudian bersabda.
"Kamu tidak berdoa dengan dzat yang tuli, maka kamu tidak usah keras-keras," kisah Gus Baha dalam sebuah hadits Nabi.
"Jadi, andaikan istighosah pakai sound sistem keras-keras, itu ya perlu dipertanyakan.
Tuhan sudah dengar kok gegernya seperti itu ngapain," tambah Gus Baha.
"Tapi misalnya madzhab (pendapat) itu kamu pakai, lalu ada pertanyaan,
"Dangdut saja keras, kenapa kalimat thayyibah tidak boleh keras? Masalah lagi," tutup Gus Baha.
Simak video selengkpapnya di sini
(Bangkapos.com/Widodo)