Nasib Persipura Dulu Mentereng Kini Terancam Degradasi, Ini yang Diduga Jadi Kesalahan Fatal

Dulu Persipura merupakan klub mentereng Indonesia yang hampir tiap musim sukses merengkuh trofi liga domestik, tapi kini terancam degradasi

Editor: Dedy Qurniawan
Istimewa via Tribun-Papua.com
Pemain Persipura Jayapura saat merayakan gol ke gawang lawan pada pertandingan Liga 1. Tim berjuluk Mutiara Hitam dari Papua ini masuk daftar zona degradasi. 

Alhasil, Persipura hanya mampu mencetak 19 gol selama kompetisi bergulir.

Itu di lini depan, lini belakang Persipura juga patut disorot, mereka sudah kebobolan sebanyak 135 kali, menjadi tim dengan jumlah kebobolan paling banyak bersama dua tim lainnya, Persiraja dan Persela.

Pemain asing yang direkrut pun tak mampu menunjukan performa apik, justru sebaliknya.

Henrique Marcelino Motta seringkali kalah ketika beradu kecepatan melawan barisan lini depan lawan.

Tinggi badannya yang mencapai 188 cm juga tak berhasil mencegah persipura kebobolan lewat bola udara, seringkali gol yang bersarang ke gawang Persipura berawal dari bola-bola set piece.

Baca juga: Luna Maya Heran Afiliator Binary Option Raup Rp 100 Miliar, Artis Kelas Kakap Saja Nggak Dapet

Lalu, dapat dikatakan faktor utama merosotnya penampilan Mutiara Hitam adalah ketiadaan Boaz Solossa yang sudah menjadi ikon klub selama bertahun-taun.

Secara mengejutkan nama Boaz Solossa dikeluarkan dalam skuat Persipura lantaran kasus indisipliner yang Boaz lakukan karena tak menghadiri beberapa jadwal latihan tim kebanggan masyarakat Papua tersebut.

Boaz adalah mesin pencetak gol ulung Mutiara Hitam, total dirinya sudah mencetak 225 gol dari 359 penampilan bersama Persipura.

Dirinya pun sukses menjadi top skor Liga Indonesia di musim 2008/2009, 2010/2011, dan 2012/2013.

Ketidakhadiran Boaz di lapangan jelas berpengaruh pada ketajaman lini serang Mutiara Hitam musim ini.

Tapi tak hanya itu, sosok kepemimpinan Boaz sebagai seorang kapten juga mempengaruhi mental para pemain Persipura.

Tak ada lagi yang mampu memberi rasa nyaman dan tanggung jawab di ruang ganti ataupun lapangan.

Mental juara yang dibangun sang kapten telah hilang dalam skuat Persipura 2021/2022.

Mereka lebih sering menunduk ketika telah tertinggal, alih-alih membalikkan keadaan justru mereka kebobolan lebih banyak dan tersulut emosi.

Di pertandingan saat menghadapi Persebaya Surabaya pada putaran pertama adalah yang paling mencolok, saat itu bek Persipura, Israel Wamiau diusir wasit dari lapangan.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved