Nasib Persipura Dulu Mentereng Kini Terancam Degradasi, Ini yang Diduga Jadi Kesalahan Fatal

Dulu Persipura merupakan klub mentereng Indonesia yang hampir tiap musim sukses merengkuh trofi liga domestik, tapi kini terancam degradasi

Editor: Dedy Qurniawan
Istimewa via Tribun-Papua.com
Pemain Persipura Jayapura saat merayakan gol ke gawang lawan pada pertandingan Liga 1. Tim berjuluk Mutiara Hitam dari Papua ini masuk daftar zona degradasi. 

Kartu merah yang ia terima memang selayaknya diberikan, ia menyerang pemain asing Persebaya, Bruno Moreira dari belakang dan terjadilah perkelahian.

Persipura pun harus bermain dengan 10 orang, dan menerima kekalahan dengan skor telak 3-1 dari tim besutan Aji Santoso tersebut.

Kini, di sisa empat laga BRI Liga 1, mau tak mau Persipura harus selalu meraih poin penuh untuk menggeser Barito Putera yang berada tepat di atas mereka pada pada papan klasemen.

Asa bertahan di Liga tertinggi di Indonesia masih ada, mental dan etos kerja yang lebih harus diperlihatkan para penggawa Mutiara Hitam untuk menyelamatkan mereka dari degradasi.

Tantangan Langkah Persipura Selanjutnya

Melansir Bolasport.com, Persipura Jayapura saat ini berada di posisi ke-16 dengan koleksi 24 poin.

Sementara Persela Lamongan di posisi ke-17 punya koleksi poin 20.

Jika keduanya meraih hasil maksimal di sisa empat laga Liga 1, maka catatan Persipura dan Persela Lamongan adalah 36 dan 32 poin.

Maka, Madura United, Persikabo 1973, dan PSM Makassar hanya butuh satu kemenangan saja untuk memastikan satu tempat di Liga 1 musim depan.

Hal ini dikarenakan, Madura United, Persikabo 1973, dan PSM Makassar bakal mempunyai poin 38, 37, dan 37 jika ketiganya menang di laga berikutnya.

Baca juga: Heboh Ritual Kendi di Acara IKN Nusantara, Mbah Mijan Buka Suara Air dan Tanah Dicampur

Sementara itu, PSS Sleman masih punya peluang besar untuk lolos dari zona degradasi jika saja bisa mengamankan tiga poin dalam empat laga.

Namun syaratnya, minimal satu kemenangan tersebut harus didapatkan saat melawan Persipura Jayapura pada tanggal 20 Maret 2022.

Cara lainnya adalah PSS Sleman mengamankan tiga hasil seri dalam empat laga, namun di laga lawan Persipura, PSS Sleman harus mengamankan hasil imbang minimal 2-2, karena di pertemuan pertama keduanya berakhir imbang 1-1.

Alangkah lebih aman, PSS Sleman setidaknya mengamankan empat poin dari empat laga agar tidak bergantung dengan hasil lawan Persipura.

Sementara itu, Barito Putera yang ada di posisi ke-15 atau zona aman terakhir sudah mengkoleksi 28 poin.

Barito Putera juga diuntungkan dengan rekor head to head melawan Persipura Jayapura di Liga 1 musim ini.

Barito Putera menang 3-0 dan 1-0 dalam dua pertemuannya lawan tim Mutiara Hitam.

Karena itu, Barito Putera minimal wajib meraih 8 poin dalam empat pertandingan terakhir, asumsi jika Persipura memenangkan semua pertandingan tersisa.

Sementara itu, kesempatan Persipura dan Persela bergantung pada langkah Barito Putera, meskipun keduanya menyapu bersih empat laga tersisa.

Persipura bisa lolos dari degradasi jika Barito Putera kehilangan 6 poin dalam 4 pertandingan.

Langkah paling berat jelas ada di kubu Persela Lamongan, karena Barito Putera sebagai satu-satunya tim yang realistis untuk dikejar harus kehilangan 9 poin dalam 4 pertandingan untuk bisa lolos dari zona degradasi.

Diadang calon jawara Liga 1

Dengan catatan di atas, harapan Persipura untuk tetap tampil di Liga 1 musim depan kian tipis.

Apalagi dua hari lagi Persipura mendapat tantangan berat di saat mereka berjuang keras untuk keluar dari zona degradasi.

Tim Mutiara Hitam dari Papua akan menjalani laga berat menghadapi calon juara Liga 1 musim ini.

Bertekad menggeser Barito Putera di posisi aman, Mutiara Hitam justri dihadang Bhayangkara FC.

Skuad Bhayangkara FC tentunya tak akan dengan mudah memberikan poin untuk anak-anak Papua ditengah persaingan puncak klasemen.

The Guardian dipastikan akan tampil ngotot demi jaga asah mengejar Bali United diperingkat teratas.

Secara kualitas, Persipura Jayapura harus mengakui kalah dalam materi pemain dengan sang lawan.

Hal tersebut dipertegas pada pertemuan diputaran pertama, Bhayangkara FC sukses mempecundangi skuad Merah Hitam dengan dua gol tanpa balas.

Baca juga: Biang Kerok Aplikasi Binomo Hilang bak Ditelan Bumi, Perjanjian Kramat ini Beredar

Pertandingan yang berlangsung di bulan Desember 2021 itu menempatkan Adam Alis sebagai pahlawan brace The Guardian.

Kini, keduanya kembali melakoni laga panas di Stadion Dipta, Bali pada Rabu, (16/3/2022).

Baca juga: Juragan 99 & Istri Ternyata Pernah Jadi Tersangka, Kini Kasus Presiden Arema Diungkit Nikita Mirzani

Baca juga: Rp 60 Miliar Aset Doni Salmanan Disita Polisi, Ada Porsche, Rumah, Jam Tangan Hermes hingga Moge

Tentunya skuad Mutiara Hitam harus mengambil pelajaran atas kegagalannya diputaran perdana lalu.

Sebab, kemenangan adalah harga mati yang harus dicapai jika ingin tetap eksis di Liga 1.

Mutiara Hitam tak boleh membuang peluang, sebab sekali saja kalah maka jalan menuju Liga 2 kian terbuka lebar. (Bolasport.com/Tribun-Papua.com/Tribunnews)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved