5 Fakta Menarik Bawang Putih, dan Mitos Bawang Putih yang Diyakini Jadi Alat Pengusir Vampir

Asal-usul Mitos Bawang Putih Jadi Alat Pengusir Vampir, Berikut 5 Fakta Menariknya

Pixabay
Ilustrasi vampir 

Komplikasi gangguan darah tersebut dapat membuat kulit pucat dan gusi mengecil, yang dapat membuat gigi terlihat lebih besar.

Bawang putih dan sinar matahari dapat memperburuk gejala, sehingga penderita porfiria harus menghindarinya – yang mana ini adalah kebiasaan yang oleh sebagian orang dikaitkan dengan vampirisme.

Dengan mendapatkan darah manusia, vampir (atau orang dengan porfiria) secara teoritis dapat mengisi kembali simpanan heme mereka.

Demikian menurut sebuah makalah tahun 2014 yang diterbitkan di QJM: An International Journal of Medicine.

Ilustrasi vampir
Ilustrasi vampir (Pixabay)

2. Kandungan allicin dalam bawang putih

Allicin dalam bawang putih juga merupakan senyawa paling potensial yang memiliki manfaat kesehatan, yang selama ini dikaitkan dengan bawang putih.

Beberapa penelitian kecil menunjukkan, bahwa bawang putih dapat membantu sedikit meningkatkan tekanan darah, kolesterol, fungsi kekebalan tubuh, pencegahan kanker tertentu, dan meredakan stres oksidatif - ketidakseimbangan yang dapat menyebabkan penyakit seperti kanker, Alzheimer dan diabetes.

Baca juga: Biang Kerok Aplikasi Binomo Hilang bak Ditelan Bumi, Perjanjian Kramat ini Beredar

Baca juga: Cara Main Kuis Hari Bumi, Game yang Ramai di Media Sosial: Cukup Kunjungi Google untuk Main

Baca juga: Luna Maya Ngaku Masih Fokus Meraih Mimpi, Karier, Rumah Besar Hingga Tabungan Gede

Baca juga: Ternyata Bukan Amerika Apalagi China, Negara Kelaparan Inilah yang Bisa Buat Rusia Bertekuk Lutut

Pada dosis tinggi, senyawa bawang putih dilaporkan membantu melindungi organ dari keracunan logam berat.

Sebuah penelitian selama empat minggu terhadap karyawan pabrik aki mobil menemukan, bahwa bawang putih mengurangi kadar timbal dalam darah sebesar 19%.

Alan Slusarenko, seorang profesor fisiologi tanaman di RWTH Aachen University, Jerman mengakui ada banyak cerita rakyat tentang efek kesehatan yang didapat dari bawang putih, tapi memang belum ada data dari uji klinis terkontrol.

Beberapa penelitian tidak meyakinkan, karena penelitian tersebut telah menggunakan bawang putih dengan dosis sangat tinggi, terkonsentrasi atau diberikan dalam bentuk allicin yang distabilkan.

Beberapa peneliti telah menstabilkan allicin, sehingga ketika bawang putih masuk ke dalam tubuh, saluran pencernaan harus memecahnya dan menetralkannya sebelum hati mengambil alih untuk membawa limbah dan membantu aliran darah menyerap nutrisi.

“Oleh karena itu, peluang untuk benar-benar mencapai sel di suatu tempat di dalam tubuh sangat kecil," kata Block.

3. Tak mudah mengubah allicin menjadi obat yang bermanfaat

Block melanjutkan, masalah besarnya adalah bagaimana mengambil senyawa allicin, dengan sifat luar biasa yang ditujukan dalam sel manusia dan membuatnya menjadi obat yang berguna.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved