Militer dan Kepolisian
Mampu Libas Jet Tempur hingga Drone, Ini Perpaduan Mematikan Rudal Starstreak dan Radar 200/Shikra
Perpaduan keduanya merupakan musuh mematikan bagi jet tempur, helikopter, rudal jelajah dan drone (UAV) yang coba-coba mengusik
Penulis: Iwan Satriawan CC | Editor: Iwan Satriawan
Dalam mengidentifikasi sasaran, radar CM 200/Shikra dilengkapi dengan pemantau Primary Surveillance Radar (PSR) dan Secondary Surveillance Radar (SSR) untuk menangkap sasaran udara secara maksimal dengan sistem Identification Friend or Foe (IFF).
ECS pada radar Shikra berfungsi untuk membantu komandan satuan taktis Arhanud dalam rangka penyelenggaraan manajemen pertahanan udara dan pusat kendali sistem senjata secara keseluruhan.
Adapun ECS merupakan kombinasi antara radar Shikra dan alat kendali senjata yang terintegrasi dalam satu sistem (Air Defence Weapon System).
ECS menjadi satu dengan kabin pada radar Shikra yang didesain secara ergonomis yang nyaman bagi operator dan sangat efisien.
Radar ini ideal untuk melakukan serangan atas ancaman yang datang dari jet tempur, helikopter, rudal jelajah dan drone (UAV).
Menghadapi peperangan elektronik pun, sistem radar ini telah dilengkapi dengan ketahanan maksimal pada ancaman jamming.
Tak hanya mampu mendeteksi ancaman dari wahana udara, radar CM 200/Shikra mampu memprediksi titik hadirnya serangan artileri dan mortir, dan memberi alert pada unit komando yang membutuhkan perlindungan.
Seperti halnya sistem radar terintegrasi pada Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas), CM 200 dapat terhubung dengan fasilitas radar sipil, bahkan dalam kondisi darurat dapat menggantikan peran radar sipil.
Karakteristik radar CM 200/Shikra
-Menggunakan sistem doppler
-Mempunyai kemampuan anti-jamming
-Mampu mendeteksi manuver helikopter
-Dilengkapi dengan generator dengan kemampuan bekerja 24 jam
-Dilengkapi dengan GPS dan penentu arah utara radar (IRU)
-Radar 3 dimensi dengan kemampuan mengklasifikasi sasaran.