Siapa Ade Armando yang Bonyok Dipukuli Massa? Ini Profile Singkatnya
Pegiat media sosial sekaligus Dosen Universitas Indonesia itu dilucuti pakaiannya hingga hanya menyisakan celana dalam
Anggota Redaksi Jurnal Prisma (1988-1991);
Redaktur Penerbitan Buku LP3ES (1991-1993); Redaktur Harian Republika (1993-1998);
Manajer Riset Media di perusahaan riset pemasaran transnasional, Taylor Nelson Sofres (1998-1999);
Direktur Media Watch & Consumer Center (2000-2001);
Anggota Kelompok Kerja Tim Antardepartemen RUU Penyiaran, Kementerian Komunikasi dan Informasi (2001);
Ketua Program S-1 Ilmu Komunikasi FISIP UI (2001-2003);
Direktur Pengembangan Program Pelatihan Jurnalistik Televisi-Internews (2001-2002);
Anggota Komisi Penyiaran Indonesia (2004-2007);
Anggota tim asistensi bagi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dalam penyiapan naskah Rancangan Undang-undang Pornografi (2007-2008);
Pemimpin Redaksi Madina-online.net, versi daring dari majalah Madina yang dipimpinnya (2008-2009);
Direktur Komunikasi, Saiful Mujani Research and Consulting (2014-sekarang).
Dukung penolakan 3 periode
Sebagaimana diketahui, demo yang digelar di depan Kompleks Parlemen ini merupakan aksi yang semula digelar mahasiswa untuk menolak wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden 3 periode.
Sebelum menjadi korban kekerasan, Ade mengaku datang ke lokasi demonstrasi untuk mendukung mahasiswa.
"Saya tidak ikut demo, saya mantau. Dan ingin menyatakan saya mendukung (demonstrasi mahasiswa)," kata Ade di Jakarta, dikutip dari Kompas TV, Senin (11/4/2022).


 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											