Militer dan Kepolisian

Spesifikasinya Tak Main-main, Inilah Tiga Rantis Canggih yang Digunakan Kopassus

Pasukan legendaris milik TNI AD ini dalam melaksanakan tugasnya dibekali kendaraan taktis (rantis) khusus tangguh

Penulis: Iwan Satriawan CC | Editor: Iwan Satriawan
tribunnews
Kopassus 

BANGKAPOS.COM-Hari ini, Sabtu (16/4/2022), Komando Pasukan Khusus (Kopassus) berulang tahun ke-70.

Kopassus yang juga disebut Korps Baret Merah menorehkan sejarah panjang di balik pembentukannya sejak 1950.

Sejarah kelahiran Kopassus sebagai satuan tidak terlepas dari rangkaian bersejarah dalam kehidupan bangsa Indonesia.

Pasukan legendaris milik TNI AD ini dalam melaksanakan tugasnya dibekali kendaraan taktis (rantis) khusus tangguh sesuai dengan kebutuhan Kopassus.

Berikut tiga kendaraan taktis yang digunakan Kopassus TNI AD.

1. Casspir

Rantis Casspir MK3 Kopassus
Rantis Casspir MK3 Kopassus (boombastis.com)

Dilansir dari wikipedia, rantis ini adalah kendaraan baja tahan ranjau yang telah digunakan di Afrika Selatan selama lebih dari 30 tahun.

Casspir merupakan kendaraan penggerak empat roda, digunakan untuk transportasi pasukan.

Kendaraan ini dikemudikan oleh dua awak, ditambah 12 tentara tambahan dan peralatan yang terkait.

Casspir mempunyai kemampuan pertahanan ranjau pasif. Badan utama kendaraan ini dinaikkan dari atas tanah, sehingga ketika ranjau meledak mengurangi risiko kerusakan kompartemen kru dan terbunuhnya pasukan.

Penampang lambung berbentuk V ubertujuan mengarahkan kekuatan ledakan keluar.

Kendaraan ini mampu meredam hantaman peluru kaliber 5,56 milimeter dan 7,62 milimeter.

Casspir merupakan rantis kelas MPV (Mine Protected Vehicle) yang legendaris dan terbukti keandalannya di medan perang (battle proven).

Dikembangkan CSIR (Council for Scientific and Industrial Research) pada masa perang saudara Afrika Selatan dan Namibia ketika rezim Apartheid berupaya meredam pemberontakan kaum kulit hitam.

Produksi awal Casspir Mk1 sebanyak 200 unit dimulai tahun 1979.

Produksi Casspir dilanjutkan TFM Limited pada 1981 dengan seri Casspir Mk II.

Tidak ada perbedaan berarti Mk I dengan Mk II, hanya palka samping dihilangkan karena dinilai tidak efektif dan penambahan daya mesin serta perubahan axle.

Total produksi Casspir Mk I dan Mk II mencapai 2500 unit hingga tahun 1996.

TFM diambil oleh Reumech menjadi Reumech OMC pada tahun 1997.

Kepemilikan Reumech OMC beralih ke Vickers Defense System Inggris menjadi Vickers OMC pada tahun 1999.

Berubah lagi pada tahun 2002 ke Alvis OMC setelah diambil Alvis Inggris dan terakhir pada tahun 2004 diakuisi Bae System menjadi Bae Systems Land System OMC mulai mengembangkan Casspir Mk III.

Untuk Casspir Mk IV memakai mesin Cummins BT6 6,7 liter diesel berdaya 220 kW dengan sistem tranmisi Allison 3000.

Kini Bae System Land System OMC tengah menawarkan versi lanjut Casspir Mk VI, bobot 14,320 ton, berpenggerak 6×6 dengan kapasitas 16 penumpang berdaya penggerak mesin Ural.

Roda Casspir dirancang mampu meredam 3 ledakan beruntun dari ranjau anti-tank TM-57, setara dengan 21 kg TNT.

Sedangkan bawah lambungnya bisa menahan 2 ledakan beruntun TM-57 atau setara dengan 14 Kg TNT.

Kabin awak memuat 2 orang personel, satu sopir di sebelah kanan dan komandan di sebelah kiri sekaligus mengoperasikan senapan mesin dikubah jika diinstal.

Kabin penumpang memuat 10 orang dengan posisi 5 tempat duduk berhadapan.

Tiap sisi samping kabin penumpang dilengkapi dengan 6 lubang tembak.

Di atap kabin penumpang terdapat 6 buah palka, di atas sopir dan komandan juga terdapat palka dilengkapi dengan sebuah atau sepasang senapan mesin.

Personel keluar masuk lewat dua daun pintu di belakang kendaraan yang digerakkan dari ruang kru.

Bobot kosong kendaraa berkisar 10 ton hingga 11 ton, kecepatan maksimum 90 km per jam. Dilengkapi tanki air bersih kapasitas 200 liter dan dua buah ban cadangan.

Jarak jelajah mencapai 800 km untuk perjalanan sekitar seminggu.

Kapasitas tanki bahan bakar 220 liter, bersama mesin dan sistem transmisi ditaruh di dalam bodi kendaraan supaya aman dari ledakan ranjau dan tembakan peluru.

Selain konfigurasi angkut personel, Casspir juga bisa dikonfigurasi sebagai ambulans, penembak mortir atau roket anti-tank, tanki bahan bakar, kendaraan servis, dan pembersih ranjau.

Kendaraan angkut personel taktis anti-ranjau 4 WD seperti Casspir memiliki tingkat perlindungan setara panser yang lebih berat dan mahal namun memiliki fleksibilitas yang lebih gesit di medan yang sempit.

Harganya pun lebih murah dan manufakturnya lebih mudah dari panser, rasanya cukup layak dikembangkan oleh industri lokal.

2. Bushmaster

Ranpur Bushmaster
Ranpur Bushmaster (indomiliter.com)

Dilansir dari indomiliter.com, Bushmaster menjadi bagian dari beberapa merek MRAP yang dioperasikan dalam perang di Irak dan Afghanistan.

Dibilang sukses, secara penjualan Bushmaster kini telah mendekati total pesanan 1.000 unit.

Selain menjadi ‘tunggangan’ militer Australia, Bushmaster juga digunakan oleh Inggris, Belanda, Jepang, Jamaika, dan Indonesia.

Ada beberapa poin utama yang jadi andalah Bushmaster, bicara lapisan baja misalnya, proteksi adalah inti dari kekuatan Bushmaster.

Lapisan baja rantis ini dibuat dari bahan baja super keras buatan perusahaan Bisalloy yang bermarkas di Illawara, Australia.

Baja buatan Bisalloy diolah dengan metode desulfurisasi dan vacuum degassing untuk menghilangkan kandungan sulfur, hidrogen, oksigen, dan nitrogen untuk mendapatkan molekul bisalloy.

Dijamin proyektil hingga kaliber 7,62 mm tidak akan mampu menembus lapisan bajanya, begitu pun lapisan kaca, juga mampu menahan terjangan proyektil 7,62 mm.

Bila nasib apes melanda, yakni rantis melindas ranjau, maka Bushmaster sudah sangat siap untuk menahan impact ledakan.

Kemampuan ini berkat bodi monokok Bushmaster yang dibentuk menyatu dari atas sampai ke bawah.

Di bagian bawah, bodi membentuk sudut tajam alias V-hull, sehingga bila dilihat sekilas penampang kendaraan ini aslinya seperti tetesan air.

Bentuk V pada sasis bagian bawah adalah kunci rahasia untuk memantulkan efek ledakan ranjau ke arah samping, sehingga tidak seluruh energi ledakan menembus ke dek atas, alhasil risiko cedera awak dan penumpang bisa dikurangi.

Saat ledakan terjadi di kolong kendaraan, umumnya yang menjadi korban adalah ban atau roda kendaraan yang terlepas akibat daya dorong energi ledakan.

Untuk itu, Bushmaster dilengkapi ban cadangan yang dipasang di sisi kanan kendaraan bagian belakang.

Efek lain yang tak terhindarkan adalah shock pada awak kendaraan, akibat kejutan yang tinggi.

Guna mendukung tugas-tugas khusus, Bushmaster dilengkapi dengan dua rak penyimpanan barang bawaan. Satu di sisi kanan, tepat sesudah pintu masuk, dan satu di sisi kiri, dibelakang kursi komandan.

Perangkat komunikasi menjadi elemen vital pada rantis yang maju ke medan tempur, untuk itu Bushmaster dibekali radio Thales SOTAS M2 yang punya kemampuan multimedia.

Kecanggihan radio ini seperti mampu mentransfer data, suara, dan video antara kendaraan ke kendaraan, atau dari kendaraan ke markas.

Thales SOTAS M2 dibekali filter anti noise untuk menyajikan komunikasi yang jernih dan berkualitas.

Kecanggihan radio ini juga dapat disambungkan ke dalam LAN (local area network).

Kelengkapan Senjata

Racikan senjata yang bisa dipasang pada Bushmaster mencakup kombinasi senapan mesin kaliber 5,56 mm, 7,62 mm, senapan mesin berat 12,7 mm, dan pekontar granat kaliber 40 mm.

Pada versi standar, adopsi senjata tersebut masih konvensional, yakni dioperasikan langsung oleh juru tembak.

Namun sistem persenjataan Bushmaster mengalami peningkatan kemampuan setelah datangnya kritikan dari prajurit Australia di Irak.

Dalam keterlibatanya di Irak dan Afghanistan, tak jarang juru tembak yang menjadi sasaran empuk proyektil lawan dalam kontak senjata.

Meski telah dibekali rompi dan plat (shield), masih saja area pinggang keatas sering terkena timah panas sniper.

Sebagai solusinya digunakan teknologi PWS (Protected Weapon System) buatan Thales/EOS. Dengan kode PWS SWARM (Stabilized Weapon and Reconnaissance Mount).

Ini merupakan sistem senjata yang dikendalikan dari dalam kendaraan, dan mampu mengakomodasi berbagai jenis senjata, mulai dari kaliber 5,56 mm, 7,62 mm, 12,7 mm, dan pelontar granat 40 mm.

Sistem menaranya dilengkapi motor untuk memutar arah senjata dan dibekali plat baja yang mampu menahan impact peluru 7,62 mm.

Konsol kendali berupa monitor LCD berwarna dan joystick pada sisi komandan.

Layar LCD terhubung dengan optik berbasis thermal dan NV (night vision) pada sisi kanan sumbu menara.

Teknologi penembakan juga dibekali stabilisasi sehingga memungkinkan penembakan saat kendaraan sedang melaju pelan.

Australia dan Belanda memesan sistem ini dengan order 44 unit untuk Australia dan 17 unit untuk Belanda.

Konfigurasi senjata yang dipasang adalah senapan mesin berat Browning M2HB.

Sekilas sistemnya serupa dengan RCWS (Remote Control Weapon System) yang diadopsi pada prototipe tank APC AMX-13 dan KMC Komando TNI AD.

Jauh sebelum namanya kondang di Afghanistan, Bushmaster sejatinya sudah wara wiri di Timor Timur pada tahun 1999.

Saat itu Bushmaster digunakan oleh INTERFET untuk membawa rombongan VIP/VVIP.

Kembali pada urusan mobilitas, kemampuan lintas udara juga telah diperhitungkan oleh pihak pabrikan, dan Bushmaster dapat digelar dengan pesawat angkut berat sekelas C-130 Hercules.

Jenis pesawat yang banyak menjadi tulang punggung gelar operasi udara di berbagai AU.

3. Rantis P6 ATAV

Kendaraan taktis P6 ATAV
Kendaraan taktis P6 ATAV (KOMPAS.com/Kristian Erdianto)

Rantis P6 ATAV dibuat oleh PT Sentra Surya Ekajaya (SSE Defense) yang bergerak dalam bidang produksi kendaraan untuk misi khusus yang perakitannya dilakukan di Kota Tangerang.

Lantas, seperti apa spesifikasi rantis P6 ATAV?

Spesifikasi P6 ATAV

Dihimpun dari laman PT Sentra Surya Ekajaya, P6 ATAV dibekali mesin empat silinder turbo diesel 2.500 cc.

Rantis P6 ATAV diklaim bisa mencapai torsi maksimal 144 PS (142 horsepower) pada 3.400 Rpm dengan konfigurasi mesin belakang.

Pada ban P6 ATAV memiliki kemampuan run flat tires, yang memungkinkan ban mobil yang kempis masih bisa dijalankan dengan aman pada kecepatan dan jarak tempuh tertentu.

Pada bagian suspensi, P6 ATAV menggunakan independent suspension. Selain itu, juga terdapat dudukan senjata pada bagian samping dan atas.

Dudukan senjata di samping memiliki ukuran kaliber 5,56 mm. Pada dudukan senjata bagian atas kaliber 7,62 mm.

Untuk kursi, rantis P6 ATAV memiliki empat buah dan satu untuk penembak.

P6 ATAV mampu menunjang berbagai misi

Lebih lanjut, P6 ATAV diklaim mampu melakukan berbagai misi crossover, serta dapat mengangkut awak bersenjata melaju dengan kecepatan tinggi dan intervensi cepat.

Selain itu, kekuatan mesin penggerak 4×4 disebut mampu menghadapi siutasi taktis dengan keuntungan kritis di segala medan.

Rantis P6 ATAV bisa ditarik dengan helikopter maupun masuk ke dalam pesawat Hercules C-130.

Dilansir dari tni-au.mil.id, P6 ATAV dibangun menggunakan struktur rangka pipa tubular baja ringan dan dibekali baju zirah (armour) level 1 Stanag.

Rantis P6 ATAV juga dilengkapi dengan stasiun senjata kendali jarak jauh (RCWS) bersenjata senapan mesin.

Kelaikan militer rantis P6 ATAV

Dikutip dari kemhan.go.id, Pusat Kelaikan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) melaksanakan penandatanganan dan penyerahan sertifikat kelaikan militer rantis P6 ATAV Matra Laut kepada PT Sentra Surya Ekajaya sebagai produsen atau penyedia materiil kendaraan.

Penandatanganan dan penyerahan sertifikat kelaikan militer rantis P6 ATAV dilaksanakan setelah seluruh proses kegiatan sertifikasi kelaikan militer telah rampung dilaksanakan oleh Tim Indonesian Military Landworthiness Authority (IMLA).

Adapun proses sertifikasi rantis P6 ATAV meliputi kegiatan aplikasi, verifikasi dokumen atau review document dan pemeriksaan kesesuaian atau conformity inspection, serta pengujian fungsi atau functional test.

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved