Virus Corona di Bangka Belitung
Kasus Covid-19 di Babel Menurun, Angka Kematian Tertinggi Terjadi Pada Warga yang Belum Divaksin
Penyebaran kasus Covid-19 di Bangka Belitung terus terjadi penurunan dibandingkan data sebaran kasus covid-19 selama dua tahun lalu.
Penulis: Sela Agustika | Editor: nurhayati
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Penyebaran kasus Covid-19 di Bangka Belitung terus terjadi penurunan dibandingkan data sebaran kasus covid-19 selama dua tahun lalu.
Tak hanya sebaran kasus covid-19, data angka kematian kasus Covid-19 ini pun menurun.
Kepala KKP Kelas I Pangkalpinang, dr Bangun Cahyo Utomo mengungkapkan, turunnya sebaran kasus covid-19 saat ini dikarenakan gencarnya vaksinasi covid-19 yang diberikan kepada masyarakat.
Bangun mengatakan, dalam menekan sebaran kasus covid-19 saat ini pihaknya pun terus bekerjasama dengan lintas sektoral terkait, baik yang ada di Kabupaten/Kota di Bangka Belitung.
"Kasus Covid-19 saat ini masih ada, namun sudah menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Faktor maraknya penurunan kasus covid-19 saat ini karena masyarakat sudah vaksinasi, dimana untuk vaksinasi dosis 1 sudah 96 persen, dosis II 80 persen, dan dosis III baru 12,38 persen," ungkap dr Bangun saat Dialog Ruang Tengah Bangkapos, Senin (18/4/2022).
Menurutnya, penurunan angka kasus covid-19 saat ini berbanding lurus dengan angka tracing kasus positif yang juga turun.
"Kalau dulunya angka tracing ini tinggi dan angka positif juga tinggi, namun sekarang ini karena tracing ini hanya dilakukan untuk pelaku perjalanan yang belum vaksinasi jadi kasus positif juga turut menurun," ungkap Bangun.
Dikatakan dr Bangun, vaksinasi covid-19 yang dilakukan bertujuan untuk membentuk respon imun tubuh serta memiliki antibodi yang cukup untuk menangi kasus covid-19.
Berdasarkan data kasus kematian covid-19, ia menyebut rata-rata angka kematian kasus covid-19 ini terjadi pada lansia pada usia 60 tahun keatas dengan penyakit komorbit dan mereka yang belum divaksinasi.
"Dari data angka kematian ini terbanyak kasus omricron dengan usia diatan 60 tahun, komorbid dan 73 persen yang jadi perhatian mereka yang belum di vaksin. Oleh karena itu, vaksinasi ini dilakukan bukan untuk melindungi kita tetapi juga melindungi keluarga kita. Jadi dengan divaksin herd imunity, maka booster ini diperlukan untuk membentuk kekebalan lingkungan," jelas dr Bangun.
Sementara itu juru bicara satgas covid-19 provinsi Bangka Belitung, Andi Budi Prayitno mengungkapkan, jika pemerintah tetap konsen dan fokus dalam hal penangan pandemi covid-19.
Ia menyebut, vaksinasi Covid-19 dan penerapan protokol kesehatan menjadi poin penting dalam menekan dan menangulangi kasus covid-19.
"Pandemi ini terjadi sejak 2020 kmren smpai november 2021, memang kondisi saat ini kita harus membangun semangat optimisme bagaimana melakukan penangulangan bencana non alam ini, karena dampak covid-19 ini sangat besar sekali baik dari sisi ekonomi dan laninnya. Oleh karena ini mari bersama-sama menanggulangi covid-19 dengan mensukseskan vaksinasi dan menerapkan prokol kesehatan," kata Andi.
Ia menyebut, hingga saat ini proses penanangan pasien covid-19 dan pemulasaran jenazah yang terkonfirmasi covid-19 masih tetap dilaksanakan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku.
"Menurut saya terkait pemurunan kasus ini tidak lagi dilakukan tracing untuk pelaku perjalanan, namun tetap untuk pasien yang terkonfirmasi dan pemulasaran jenazah yang terkonfimasi positif dilakukan sesuai SOP," ungkapnya.
Lebih lanjut, guna menekan lonjakan kasus covid-19 jelang lebaran, akses masuk pelabuhan laut dan bandara terus dilakukan pengetatan sesuai dengan SOP yang berlaku dengan melibat Sumber Daya Manusia (SDM) terkait, baik itu tim kesehatan, BPBD, dan lainnya.
(Bangkapos.con/Sela Agustika)
