Tribunners
Kurikulum Prototipe Tahun 2022, Sebuah Hambatan Atau Solusi?
Dalam Kurikulum Prototipe, siswa diharuskan mengambil 18 jam pelajaran wajib dan 20 jam pelajaran pilihan per minggu.
Oleh: M. Ikhsan, S.Pd. - Guru SMAN 1 Damar
AKHIR-AKHIR ini Kurikulum Prototipe menjadi perbincangan hangat dalam dunia pendidikan. Kurikulum Prototipe adalah kurikulum pilihan (opsi) yang dapat diadaptasi dalam satuan pendidikan mulai tahun ajaran (TA) 2022/2023. Kehadiran Kurikulum Prototipe pada dasarnya adalah untuk melanjutkan arah pengembangan kurikulum sebelumnya.
Jika kita melihat dari kebijakan yang akan diambil oleh para pemangku kebijakan, nantinya sebelum kurikulum nasional dievaluasi tahun 2024, satuan pendidikan akan diberikan beberapa pilihan kurikulum untuk diterapkan di sekolahnya masing-masing. Pada tahun 2024 nanti, kebijakan kurikulum nasional akan dikaji ulang berdasarkan evaluasi selama masa pemulihan pembelajaran.
Kurikulum Prototipe ini boleh dikatakan sebagai Kurikulum Paradigma Baru yang akan diberlakukan secara terbatas dan bertahap melalui program sekolah penggerak yang beberapa tahun ini sedang dijalankan. Pada akhirnya nanti Kurikulum Prototipe akan diterapkan pada setiap satuan pendidikan yang ada di seluruh Indonesia.
Pada tanggal 23 Juli 2021 pukul 14.00-16.00 WIB waktu Jakarta melalui Zoom Meeting Kepala Balitbang Kemendikbudristek RI Pak Nino mengundang seluruh organisasi profesi guru dalam kegiatan yang bertajuk "FGD Pengembangan dan Evaluasi Model Pembelajaran Sekolah Penggerak dan SMK Pusat Keunggulan Sebagai Prototipe".
Problem yang dihadapi pendidikan Indonesia saat ini bukan pada persoalan kurikulum, akan tetapi pada persoalan komunikasi apalagi di daerah yang serba amat keterbatasan. Kita terjebak pada kurikulum yang modelnya setiap ganti menteri ganti kepemimpinan selalu ada perubahan, padahal kurikulum sebelumnya belum tuntas kita terapkan pada guru dan siswa.
Pada tataran pembelajaran di lapangan, guru memiliki problem komunikasi dalam menerjemahkan maksud dan tujuan dari kurikulum pada peserta didik. Komunikasi yang dimaksud penyampaian materi baik berupa teori dan praktik mengalami kesulitan. Komunikasi yang digunakan guru tidak dapat dipahami oleh peserta didik. Hal ini diakibatkan juga oleh kemampuan komunikasi murid dalam menerima pelajaran dan menyampaikan respons materi yang disampaikan gurunya.
Walaupun guru dan muridnya pintar, serta mempunyai kemampuan menguasai materi, namun apabila tidak memiliki komunikasi yang baik, maka percuma saja setiap kurikulum kita ganti. Apa pun model kurikulum yang digunakan kemampuan guru dan siswa adalah kata kuncinya terutama dalam komunikasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang berkeadilan.
Sudah 20 tahun Indonesia mengalami krisis pembelajaran. Banyak murid yang bersekolah tetapi hanya sedikit pembelajaran di sekolah. Krisis itu diperparah dengan kondisi pandemi Covid-19 yang memperparah learning loss. Ada tiga opsi kurikulum yang bisa dipilih oleh satuan pendidikan untuk pemulihan pembelajaran di masa pandemi Covid-19, yaitu Kurikulum 2013, Kurikulum Darurat, Kurikulum Prototipe atau Kurikulum Paradigma Baru.
Nantinya kurikulum ini akan ditawarkan kepada semua sekolah, namun Kurikulum Prototipe hanya akan diterapkan di satuan pendidikan yang berminat menggunakannya sebagai alat untuk transformasi pembelajaran. Contoh penerapan Kurikulum Prototipe, siswa yang ingin menjadi insinyur nantinya boleh mengambil matematika lanjutan dan fisika lanjutan, tanpa mengambil biologi. Siswa tersebut kemudian boleh mengombinasikannya dengan mata pelajaran IPS, bahasa, dan kecakapan hidup yang sejalan dengan minat maupun rencana kariernya.
Dalam Kurikulum Prototipe, siswa diharuskan mengambil 18 jam pelajaran wajib dan 20 jam pelajaran pilihan per minggu. Namun tidak semudah itu kita menyederhanakan persoalan bahwa siswa yang ingin menjadi insinyur bisa menguasai matematika lanjutan dan fisika lanjutan. Solusinya guru dan siswa harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. Penekanan pada kemampuan komunikasi dan public speaking guru dan murid itulah yang terpenting dalam menerjemahkan setiap model kurikulum yang selalu mengalami perubahan. Terutama pada daerah-daerah yang secara kemampuan akses pembelajaran dan sarana prasarana kurang mendukung dalam proses pembelajaran.
Apa itu Kurikulum Prototipe?
Banyak guru yang penasaran dan bertanya, apa itu Kurikulum Prototipe 2022? Apa saja manfaat Kurikulum Prototipe 2022? Apa karakteristik Kurikulum Prototipe 2022? Sederhananya, prototipe adalah contoh yang dapat diartikan sebagai model pertama atau kasus uji. Prototipe tersedia untuk menguji apakah konsep yang diajukan tidak dapat diterapkan atau untuk menguji selera pasar.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI Online), prototipe merupakan model pertama yang dijadikan contoh. Perilaku juga dapat disebut sebagai contoh standar. Namun jika kita melihat asal kata, prototipe adalah kata bahasa Inggris untuk pinjaman, yaitu prototipe. Kurikulum Prototipe 2022 ditawarkan sebagai opsi tambahan untuk rehabilitasi pendidikan pada 2022-2024.
Kebijakan kurikulum nasional akan ditinjau kembali pada tahun 2024 berdasarkan penilaian yang dilakukan selama masa pemulihan. Kurikulum Prototipe mendorong pembelajaran sesuai dengan kemampuan siswa, dan memberikan ruang tambahan untuk pengembangan perilaku dan keterampilan dasar.