2 Minggu Larangan Ekspor CPO Dicabut Jokowi, Petani Bingung Harga TBS Cuma Naik Segini: Membahayakan
2 Minggu Larangan Ekspor CPO Dicabut Jokowi, Petani Bingung Harga TBS Cuma Naik Segini : Bahaya
Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
"Bahkan hanya beberapa hari saja naik di kisaran Rp2.440 per kg TBS, setelah itu cenderung menurun kembali, meskipun keran ekspor CPO dan turunannya sudah dibuka sejak Senin (23/05/2022) lalu," kata Jamaludin, Minggu (05/06/2022).
Baca juga: Kebun Sawitnya di Indonesia, 3 Konglomerat Sawit RI Ini Ternyata Berkantor Pusat di Singapura
Menurut dia, kondisi saat ini cukup mengkhawatirkan para petani kelapa sawit rakyat.
"Kami perkirakan semakin lama akan semakin anjlok lagi harga TBS kelapa sawit ini, karena saya dapat info hingga saat ini perusahaan PKS di Indonesia belum ada yang bisa mengekspor CPO dan minyak goreng ke luar negeri," ujar Jamaludin.
Jamaludin mengatakan, berdasarkan informasi para pengusaha perusahaan PKS, mereka masih kesulitan mengurus atau mendapat izin administrasi untuk ekspor CPO ke luar negeri.
Perusahaan disebut belum mendapatkan izin dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI.
"Apabila perusahaan PKS tetap kesulitan dapat izin ekspor CPO, maka sangat membahayakan karena tanki CPO semakin penuh, sehingga perusahaan PKS dikhawatirkan semakin menurunkan harga TBS, bahkan ada kemungkinan stop membeli TBS kelapa sawit rakyat," imbuh Jamaludin.
Bila kondisi ini semakin lama terjad makai dikhawatirkan para petani kelapa sawit rakyat akan mati pelan-pelan.
Pasalnya dengan harga saat ini, petani mengaku masih merugi.
Sebab, harga beli pupuk nonsubsidi, racun rumput dan sarana produksi kebun lainnya terus naik harganya.
"Kita juga bingung dengan cara berpikir pemerintah saat ini, padahal pajak pungutan ekspor (PE) dan pajak bea keluar untuk CPO ini sudah dinaikkan, namun kenyataannya perusahaan PKS tetap belum bisa mengekspor CPO dan turunannya," tukas Jamaludin.
Ia berharap, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan agar mempermudah dan memperlancar pengurusan surat izin ekspor CPO dan turunannya ke luar negeri saat ini.
"Para petani kelapa sawit selama 2 bulan terakhir ini sudah banyak mengalah dan bersabar, jadi tolonglah agar persoalan kelapa sawit dan minyak goreng ini segera dicarikan solusi terbaiknya," harap Jamaludin.
"Kita dapat kabar dari Ketua APKASINDO pusat apabila kondisi ini tidak membaik juga ada kemungkinan APKASINDO akan melakukan aksi keprihatinan Tahap II di Jakarta, khususnya di Kemendag RI. Untuk memperjuangkan ini kami dari APKASINDO Kabupaten Bangka siap kembali ikut demo ke Jakarta," imbuh Jamaludin.
Jamaludin mengimbau agar seluruh petani kelapa sawit rakyat bisa ikut bergabung bersama APKASINDO supaya garis perjuangan semakin kuat.
"Jangan hanya saat harga sawit murah baru mau bersatu dan meminta APKASINDO memperjuangkannya, saat harga kelapa sawit mahal tidak mau bersatu dan tak saling peduli, kami mengimbau agar seluruh petani kelapa sawit rakyat bersatu dan sama-sama berjuang mengajar nasib petani kelapa sawit rakyat," ajak Jamaludin. (*/Bangkapos.com/Edwardi)