Anya Geraldine
Ikut Trending Soal Candi Borobudur, Anya Geraldine Sebut Harus Jual Mahal Biar Tak Disia-siakan
Di Twitter, Anya Geraldine membuat cuitan, haruslah dijual mahal agar tak sebasib dengan Candi Borobudur.
Penulis: Teddy Malaka CC | Editor: Teddy Malaka
Ganjar menambahkan setelah Luhut mengumumkan kenaikan tarif untuk Naik Vandi Borobudur, pihak TWC dan Balai memutuskan untuk menindaklanjutinya.
Pasalnya dibutuhkan pranata regulasi, uji kelayakan tarif yang ada, hingga mendiskusikan terkait mekanisme kenaikan tarif.
"Karena setelah putusan itu TWC pun memutuskan kami akan tindak lanjuti berikutnya dengan Balai. dan itu artinya butuh pranata regulasi, kelayakan-kelayakan dari tarif yang ada, mekanismenya, karena mereka yang akan mendiskusikan itu," terang Ganjar.
Pimpinan DPR Minta Pemerintah Kaji Ulang Tarif Naik Candi
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Wakil Ketua DPR, Muhaimin Iskandar menyampaikan tanggapannnya terkait rencana perubahan harga tiket naik ke stupa Candi Borobudur.
Sebagaimana diketahui, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan berencana membatasi kuota turis yang ingin naik ke Candi Borobudur.
Bersamaan dengan hal tersebut, Luhut menyatakan bakal menaikkan harga tiket ke stupa Candi Borobudur menjadi Rp 750.000 per orang bagi turis lokal.
Menurut Muhaimin Iskandar atau akrab dipanggil Cak Imin, pemerintah perlu mengkaji ulang rencana menaikkan harga tiket naik ke stupa Candi Borobudur.
"Saya minta pemerintah mengkaji ulang rencana kenaikan biaya itu, terutama untuk saudara-saudara kita yang ke situ untuk kegiatan ibadah keagamaan harus mendapatkan kekhususan,” katanya, Senin (6/6/2022)
Ia menilai, tarif yang akan ditetapkan oleh pemerintah terlampau mahal.
Selain itu, ia khawatir rencana tersebut dapat merugikan pariwisata Indonesia.
Sebab, kata Muhaimin, sudah dua tahun lebih pariwisata Indonesia, termasuk Candi Borobudur mati suri akibat pandemi Covid-19.
Muhaimin pun khawatir, kenaikan tarif itu dapat mengurangi daya tarik turis untuk berwisata ke Candi Borobudur hingga berdampak ke warga sekitar yang menggantungkan hidup dari wisata Borobudur.
"Warga di sekitar Candi Borobudur tentu berharap bisa segera menikmati dampak ekonomi akibat geliat ekonomi yang mulai tampak, jangan sampai mereka harus menderita lagi karena wisatawan sepi,” ucapnya di Kompleks Parlemen, Jakarta.
Lebih lanjut, Cak Imin mengatakan, pemerintah dapat membatasi kunjungan ke stupa Candi Borobudur melalui beragam cara.
Tentunya, tanpa harus menaikkan tarif yang nominalnya besar.
"Misalnya, dibuat kuota kunjungan dengan sistem pendaftaran atau pembatasan-pembatasan lainnya. Banyak cara yang bisa dilakukan, tidak harus dengan menaikkan biaya yang sampai Rp 750.000 untuk turis lokal,” kata dia. (*)