Patrianusa hingga Melati Erzaldi? Inilah Nama Tokoh yang Digadang-gadang Sebagai Calon Wabup Bateng
Dari PAN belum diplenokan, kalau saya sendiri siap, kalau sudah perintah partai, karena kita ini pekerja partai
Penulis: Iwan Satriawan CC | Editor: Iwan Satriawan
"Semua partai koalisi punya peluang, tetapi Golkar kan sudah bupati, masa mau lagi. Kita partai akan mengajukan calon Wabup juga, sekarang kita proses lewat partai siapa yang diusung, apabila nanti sudah ada pleno di partai. Nanti akan daftar kalau sudah dimulai," jelasnya.
Patrianusa, mengharapkan sebanyak tujuh partai koalisi Beriman, Nasdem, Golkar, PAN, PKB, Golkar, PKS dan PPP dapat bertemu untuk bermusyawarah dalam menentukan calon wakil bupati.
"Ini sebenarnya partai koalisi harus bertemu, bagaimana, kalau tidak salah ada tujuh partai apakah mengirimkan semua kadernya. Tetapi kalau dari Golkar tidak mungkin, karena sudah ada bupati dari Golkar, jadi partai lain diharapkan mengisi kursi wabup,"harapnya.
Ia berharap tidak ada keributan dan dapat dilakukan secara musyawarah dalam menentukan kader calon wakil bupati nantinya.
"Partai koalisi yaang bermusyawarah tidak perlu ribut-ribut, tidak prakmatis, karena wakil bupati ini untuk membantu bupati menyelesaikan program bupati jangka pendek dan panjang. Dengan kehadiran wabup nanti diharapkan dapat bersinergi membantu menuntaskan program kerja," ujarnya.
Terpisah, Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar) Provinsi Bangka Belitung, Eddy Iskandar, mengatakan, belum ada jadwal pertemuan koalisi untuk membahas calon wakil bupati.
"Belum ada, Golkar belum membicarakan soal itu, kalau nama-nama muncul silakan saja, dari semua orang dasarnya apa, apa melihat pengalaman silakan saja," kata Eddy.
Ia menambahkan, sebagai partai pengusung, Golkar juga memiliki hak untuk dapat mengajukan kader dari Golkar. "Sebagai partai pengusung punya hak yang sama dengan partai pengusung yang lain ada hak yang sama. Tetapi seperti apa, Golkar belum membahas terkait pengunduran diri Herry Erffian belum ada membahas itu," katanya.
Kata Eddy, koalisi Beriman belum melakukan pertemuan dan belum ada keputusan berkaitan nama calon yang mengisi kursi calon wabup.
"Bapak Herry ini kan baru mengajukan pengunduran, jangan terburu-buru seperti tidak sabar ingin mengisinya. Kami juga mau mendengar suara masyarakat seperti apa, masyarakat juga punya hak, karena dahulu pasangan ini juga dipilih oleh masyarakat," tegasnya.
Eddy menambahkan, Golkar sejauh ini belum menentukan kader dan kriteria seperti apa yang cocok untuk mendampingi Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman.
"Karena belum dibahas belum menuju kesana, tetapi nanti akan dilihat kriteria, baru ke orangnya. Yang pasti pertama bisa bekerjasama dengan bupati sudah pasti. Kedua, memang menjadi kebutuhan daerah, karena masyarakat juga telah memilih pasangan ini. Bukan hanya diserahkan ke partai, dengan mengabaikan suara masyarakat," jelasnya.
Harus Segera Dilakukan
Sementara itu Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Bangka Belitung, Rendy Hamzah, mengatakan roda organisasi pemerintahan di Bangka Tengah harus tetap berjalan stabil dan tetap fokus mengarusutamakan kepentingan pelayanan publik.
Oleh karena itu, tentu fase pergantian wakil bupati mesti dapat disegerakan dilakukan. Karena menurutnya, kekosongan posisi wakil kepala daerah yang secara yuridis memang mesti dilakukan sesuai Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yaitu di pasal 78 bahwa kepala daerah dan/ atau wakil kepala daerah berhenti karena meninggal dunia, permintaan sendiri atau diberhentikan.
