Siap-siap Layani Om-om di Kamar, Gadis Belia Ini Malah Dapat Perlakuan yang Mengejutkan
Dia dijual oleh pacarnya melalui online, setelah puas berhubungan badan dengan dirinya.
BANGKAPOS.COM - Miris nasib yang dialami seorang gadis remaja.
Dia dijual oleh pacarnya, setelah puas berhubungan badan dengan dirinya.
Panggil saja wanita muda itu Melati, menjadi korban kekerasan seksual pacarnya.
Pria yang dipanggil Kumbang (20) itu, tak hanya menjadikan Melati budak nafsu.
Tetapi, dia menjual gadis itu di Kota Samarinda, Kalimantan Timur melalui aplikasi online.
Hidup Melati seperti di neraka, selama dalam penguasaan Kumbang.
Jika berani menolak, bogem mentah melayang ke tubuh Melati.
Sampai suatu malam, ada pria paruh baya hendak menggunakan layanan Melati.
Tetapi om-om itu malah tak tega bercinta dengan Melati.
Dia membawa Melati ke kantor polisi, karena tahu menjadi korban prostitusi online.
Lalu terungkap kisah pahit Melati.
Dia bersama keluarganya mendatangi Polsek Sungai Pinang untuk melaporkan Kumbang.
Melati tampak lusuh dengan hanya mengenakan kaus oblong dan celana legging.
Baca juga: Dona Ing Bikin Ibunya Menangis, Karyawati Cantik Alfamart Menghilang Diduga Diajak Kenalan di Medsos
Dia juga mengenakan sepasang sendal jepit yang terlihat kebesaran.
Mata sebelah kirinya bengkak dan memar, dengan sebuah lebam di leher.
"Aku ditendang sama pacarku karena semalam tidak mau melayani tamu," keluh wanita berambut ikal panjang ini.
Ia menjelaskan awal perjumpaannya dengan Kumbang.
Saat itu dirinya kabur dari rumah pada awal Mei 2022 lalu akibat sering dipukuli oleh sang kakak.
"Ketemu di rumah teman, langsung diajak pacaran. Karena baru putus jadi saya mau," terang Melati.
Parahnya, empat hari pacaran, Kumbang sudah minta Melati berhubungan intim.
Baca juga: Berdoalah Jika Dengar Suara Hewan Ini Saat Tengah Malam, Gus Baha: Hajat Akan Dikabulkan
"Katanya mau nikahin aku jadi. Jku mau (menjalin hubungan layaknya suami istri)," bebernya.
Namun habis manis sepah dibuang, Kumbang justru secara diam-diam menjual Melati melalui aplikasi online.
"Waktu itu saya di kos-kosan teman daerah (Jalan) Hidayahtullah. Tahu-tahu pacar saya bawa om-om," terangnya.
"Katanya temani di kamar. Saya enggak mau tapi diancam bakal dipukul. Jadi terpaksa mau," ungkapnya.
Selama hampir 1 bulan, dirinya mengaku telah dipaksa melayani 10 pria hidung belang.
"Saya mau kabur. Tapi selalu diancam bakal dibunuh. Karena dia (Kumbang) bawa pisau," ungkapnya.
Hingga akhirnya, pada Jumat (3/6/2022) malam tadi datang seorang tamu berusia paruh baya.
Om-om itu tidak tega memakai jasa Melati dan menawarinya sebuah pekerjaan halal.
"Saya bilang mau (kerja halal) tapi pacar saya malah nendang (mata) dan mukul saya," kisahnya.
Dia menyebutkan, sekali melayani pria hidung belang, mendapat bayaran sebesar Rp 400-600 ribu.
"Tapi dari awal, semua uangnya diambil dia (Kumbang) buat beli sabu," paparnya.
Lalu, pada pukul 04.00 dini hari, datang beberapa pria yang memesannya melalui aplikasi berbasis online.
"Tapi pas sampai, omnya malah narik saya dan membawa saya ke kantor polisi (Polsek Sungai Pinang).
Pacar saya kabur karena yang bawa saya mengaku polisi," terangnya.
Melati telah didampingi oleh Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC-PPA) Kalimantan Timur.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com