Beginilah Suasana Hotel Transit Jemaah Haji VIP Para Sultan di Mekkah Arab Saudi
Beginilah suasana hotel transit jemaah haji VIP para sultan di Mekkah, Arab Saudi
Penulis: Widodo | Editor: Ardhina Trisila Sakti
Akibatnya, para jemaah merasa sesak napas dan kepanasan.
Oleh karena itu, mereka yang berada di dalam kemudian panik dan bergegas keluar dari terowongan.
Para jemaah datang dari dua arah, berdesak-desakan hingga menarik dan menginjak orang lain.
Tragedi ini menyebabkan 1.426 jemaah meninggal dunia.
Baca juga: Inilah Tempat Pernah Terjadi Tragedi Maut di Arab Saudi, Simbol Melawan Setan
Hal itu sebagaimana dilansir oleh Bangkapos.com dalam video di kanal YouTube-nya yang diunggah baru ini, 20 Mei 2022.
"Di sini pernah kejadian maut tahun 1990, orang Indonesia banyak banget korbannya," kata Alman sembari memperlihatkan ke arah terowongan.
"Saya doakan khususnya jemaah haji orang Indonesia yang meninggal di sini semoga husnul khotimah dan masuk ke surga firdaus tanpa hisab," ujar Alman.
Seperti tampak dalam video terbaru Alman, dia melihat situasi terkini terowongan mina.
"Jadi seperti ini kondisi terkini terowongan Mina beberapa minggu lagi menjelang persiapan haji Tahun 2022," kata Alman.
Saat ini di sekitar terowongan tersebut ada perbaikan dalam mempersiapkan jemaah haji dari penjujuru dunia.
Pemerintah Arab Saudi kemudian memperbesar, memperluas, dan meninggikan terowongan hingga menjadi 40 meter dengan ventilasi yang besar memanjang di atas.
Selain itu, dilakukan pula penambahan mesin-mesin besar yang tergantung di atas terowongan dan berfungsi sebagai pengisap udara dan memompa oksigen ke dalam terowongan.
Tak hanya itu, pemerintah setempat kemudian membangun tempat pelemparan jumrah di Mina dengan empat jalur lalu lintas.
Baca juga: Bukan Kepincut Pria Arab, Ini Alasan TKW di Arab Saudi Tak Pulang-pulang Hingga Puluhan Tahun
Keempat jalur ini dibangun agar para jemaah tidak saling bertabrakan.
"Ini menjadi saksi bisu para jemaah haji khususnya jemaah jai dari Indonesia yang meninggal di sini.
"Tetapi Insya Allah kedepan jangan sampai ada lagi tragedi mina," lanjutnya.
Alman mengatakan bahwa pada saat ini terjadinya tragedi maut karena kepanasan atau pengap di dalam terowongan yang sedang dilalui oleh jemaah haji.
"Terjadi tragedi maut itu karena panas dan blowernya mati," ungkapnya.
"Tuh sudah dibangun dua terowongan ada empat jalur," pungkas Alman.
(Bangkapos.com/Widodo)