Pemuda Pangkalpinang Ini Bisa Beli Rumah Hasil Trading, Begini Cara Jual Beli Saham di Bursa
"Waktu itu sambil kuliah, belajar trading. Pernah kalah atau aset habis, tapi awalnya menang hampir Rp3 jutaan langsung ditarik
Penulis: Teddy Malaka CC | Editor: Teddy Malaka
BANGKAPOS.COM -- Banyak orang yang ingin main saham tapi tak tahu caranya. Bagaima dan di mana tempat belajarnya.
Aldo (23), seorang pemuda Pangkalpinang yang menggeluti dunia treding.
"Pertama kali itu tahun 2018, mulai trading di forex, pertukaran mata uang asing, kita analisa," ujar Aldo, Minggu (12/7/2022).
Diakuinya, awal main forex bermodal 50 dolar atau Rp700 ribuan, dan berawal dari Aldo mendapat informasi dari temannya di Bengkulu.
"Waktu itu sambil kuliah, belajar trading. Pernah kalah atau aset habis, tapi awalnya menang hampir Rp3 jutaan langsung ditarik, kemudian sisain 50 dolar lagi untuk trading.
Baca juga: Janda Muda Ajak Anak Saat Malam Pertama dengan Pria Tua yang Menikahinya, Ternyata Siasat Licik
Trading jangka pendek ini harus dipantau terus, trading bisa emas dan dolar kalau forex, untung tidak banya kalau saya hanya nyari duit jajan, kadang-kadang per hari maksimal 20 dolar atau Rp280 ribuan," jelas pria lulusan Akutansi ini.
Dia tak menampik, trading ini punya resiko rugi besar tetapi punya keuntungan jangka pendek yang besar juga, itu kalau analisis teknikal tepat dan lihat kondisi harga mata uang dolar.
"Per hari juga ada minus, saya kalau main menetapkan konsep 1:3, kalau saya sudah rugi 10 dolar, saya stop main. Begitu pula kalau saya udah untung 30 dolar, saya stop, itu namanya managemen resiko," katanya.
Baca juga: Lama Putus dari Felicia Tissue, Siapa Cewek Cantik yang Dirangkul Kaesang Usai Nonton Bola?
Dia menilai, musuh trader itu diri sendiri, sebab manusia itu prinsipnya tak pernah puas, ketika rugi ingin mengembalikan modal tapi malah rugi banyak.
"Menganalisa itu harus tenang dan jangan emosi. Kalau kalah biasanya trader terus main tapi malah kalah banyak. Kadang juga ketika menang karena tidak puas main terus tapi ujungnya malah rugi," katanya.
Selain trading jangka pendek, Aldo lebih fokus investasi saham jangka panjang pasalnya dirasa lebih menguntungkan bila bisa menganalisa dengan tepat.
Sekilas Saham
Saham adalah bukti kepemilikan suatu perusahaan yang merupakan klaim atas penghasilan dan kekayaan perseroan.
Perusahaan yang sahamnya dapat dibeli di Bursa Efek Indonesia disebut Perusahaan Tercatat. Saham merupakan salah satu produk pasar modal yang menjadi salah satu instrumen investasi untuk jangka panjang.
Satuan pembelian saham = 1 Lot (100 lembar)
Dengan membeli saham perusahaan, maka kita menjadi pemilik perusahaan tersebut.
Keuntungan Saham:
Mendapatkan Capital Gain (Keuntungan dari kenaikan Harga)
Mendapatkan Dividen (Pembagian keuntungan perusahaan)
Risiko Saham:
Capital Loss (Kerugian atas penurunan harga)
Risiko Likuidasi (Jika perusahaan bangkrut)
Baca juga: Jika Tenaga Honorer Dihapus 2023, Itu Berarti Bakal Kiamat Kecil, Bima Arya : Pengangguran Massal
PASAR MODAL & BURSA EFEK INDONESIA
Pasar Modal mempertemukan pihak yang membutuhkan dana jangka panjang dengan pihak yang membutuhkan sarana investasi pada produk keuangan (Saham, Obligasi, Reksa Dana dan lain-lain)
Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan tempat atau wadah bagi para pelaku saham untuk memperdagangkan/memperjualbelikan setiap saham/efek yang mereka miliki dan ingin beli.
BEI ibarat mal yang menyediakan tempat kepada para pihak untuk bertransaksi.
Jumlah perusahaan yang mencatatkan sahamnya di BEI adalah
633Perusahaanper tanggal 15 Januari 2020
Untuk memudahkan investor memilih saham, BEI mengeluarkan beberapa indeks daftar saham berdasarkan berbagai karakteristik, salah satunya Indeks LQ45
Indeks LQ45 berisi daftar saham yang hanya terdiri dari 45 saham yang telah terpilih melalui berbagai kriteria pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi dari jumlah keseluruhan saham yang ada di Bursa Efek Indonesia. Pemilihan daftar Saham LQ45 dilakukan setiap 6 bulan.
CARA BELI & JUAL
Untuk pembelian saham, investor harus menyiapkan dana sesuai harga saham dan membayar biaya transaksi untuk perusahaan sekuritas (fee broker).
Sedangkan untuk penjualan saham, total dana yang didapat investor adalah nilai sesuai harga jual saham dikurangi biaya transaksi dan PPh.
Biaya transaksi tersebut berbeda-beda di setiap perusahaan sekuritas, namun umumnya 0,2—0,3