Berita Bangka Tengah
Tingkatkan Pelayanan, PDAM Tirta Bangka Tengah Targetkan Pendapatan Rp1,6 Miliar di Tahun 2022
Direktur PDAM Tirta Bangka Tengah, Achmad Barliansyah mengatakan bahwa pihaknya menargetkan pendapatan senilai Rp1,6 miliar untuk tahun ini.
Penulis: Arya Bima Mahendra | Editor: nurhayati
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Direktur PDAM Tirta Bangka Tengah, Achmad Barliansyah mengatakan bahwa pihaknya menargetkan pendapatan senilai Rp1,6 miliar untuk tahun ini.
Meski demikian, Achmad mengakui, saat ini kondisi PDAM Tirta Bangka Tengah terbilang kurang sehat.
Namun, pihaknya berkeyakinan bahwa pada tahun 2024 mendatang, PDAM Tirta Bangka Tengah bisa sehat kembali.
Ia menjelaskan, yang dimaksud dengan kurang sehat di sini adalah karena cakupan pelayanan yang masih lemah dan jumlah pelanggan yang masih sedikit.
"Misalnya untuk di Koba ini saja, cuma ada 872 unit pelanggan yang memakai air PDAM," ungkap Achmad, Senin (13/6/2022) kepada Bangkapos.com.
Baca juga: Tim Gradak Bekuk Dua Warga Nelayan II, Jual Narkoba Jenis Sabu
Baca juga: Narkoba Terus Mengancam Masyarakat, Polres Pangkalpinang Siapkan Kampung Tangguh Anti Narkoba
Sedangkan untuk Simpangkatis ada sebanyak 182 pelanggan dan Namang sebanyak 380 pelanggan.
"Sementara untuk yang berada di Pangkalanbaru dan Sungaiselan masih dikelola oleh Dinas PUPR. Kalau yang di Lubuk Besar memang belum ada," jelasnya.
Achmad mengungkapkan, pendapatan PDAM Tirta Bangka Tengah pada tahun 2021 lalu terbilang cukup baik dan meningkat banyak dari tahun 2020.
Diketahui, pendapatan yang diterima PDAM Tirta Bangka Tengah di tahun 2020 adalah sekitar Rp1,1 miliar dan meningkat di tahun 2021 menjadi sekitar Rp1,4 miliar.
"Untuk 2022 ini, kita targetkan setidaknya mencapai Rp1,6 miliar biar tetap ada peningkatan," kata Achmad.
Selain itu, dalam rangka menambah minat pelanggan baru, pihaknya juga terus berupaya meningkatkan pelayanan salah satunya adalah dengan mengatur jam operasional agar lebih efektif dan efisien.
"Dibandingkan sebelumnya, jam operasional kita sudah lama, yakni dari jam 04.00-17.30 WIB, lewat dari jam itu sudah dimatikan airnya," ungkap Achmad.
Meski demikian, rentan waktu tersebut bisa fleksibel, terlebih lagi saat musim kemarau di mana kebutuhan air bersih masyarakat cenderung lebih meningkat.
"Bisa saja kami tambah jam operasionalnya, karena bagaimana pun juga pelanggan ini harus tetap mendapatkan suplai air bersih," kata Achmad.
Baca juga: Pasokan Berkurang Dampak Wabah PMK, Pedagang Akui Harga Hewan Kurban Naik
Baca juga: Stok Vaksin di Babel Cukup Buat Dua Pekan Mendatang, Tercatat 44 Ribuan Vial
Oleh karena itu, pihaknya juga tidak akan melakukan perbaikan yang harus mematikan mesin ketika siang hari atau saat jam operasional.
