Ratusan Orang Bangka Belitung Terserang Demam Berdarah, Begini Cara Mengatasinya

Ratusan Orang Bangka Belitung Terserang Demam Berdarah, 11 di antaranya meninggal dunia, Begini Cara Mengatasinya

Penulis: Evan Saputra CC | Editor: Evan Saputra
Freepik.com
Demam berdarah dengue (DBD) perlu diwaspadai karena jika tidak ditangani akan semakin parah dan membahayakan jiwa. 

Penanganan Jitu dengan 3M Plus

Epidemiolog Kesehatan Ahli Pertama, Khairiah menekankan fogging bukan strategi yang utama dalam menghalau DBD. 

Pencegahan terbaiknya adalah dengan menjaga kebersihan dan menghilangkan jentik nyamuk. 

"Dikhawatirkan pula akan terjadi resistensi nyamuk terhadap insektisida jika dilakukan pengabutan terus-menerus. Jadi, untuk menghindari serangan DBD, disarankan agar setiap warga melakukan 3M plus yang sebenarnya sangat sederhana," katanya. 

Dia menambahkan tanggal 15 Juni 2022 kemarin, di peringati sebagai ASEAN Dengue Day (ADD, dengan tema Nasional ADD Tahun 2022 adalah Wujudkan Indonesia Bebas Dengue, Basmi Dengue dengan PSN 3 M Plus. 

3M adalah pertama, menguras atau membersihkan tempat yang sering dijadikan penampungan air, seperti bak mandi, ember, dan lain-lain. 

Kedua, menutup rapat tempat-tempat yang dapat menampung air, seperti kendi, vas, toren air, dan lain-lain. 

Ketiga, mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk. 

"Rangkaian ini kemudian ditambahkan dengan plus yaitu bentuk kegiatan pencegahan lain, seperti menaburkan bubuk abate di tempat penampungan air, menggunakan obat antinyamuk, menggunakan kelambu, memelihara ikan pemangsa jentik, dan lain-lain," katanya.

Baca juga: Begini Nasib 9 Bocah yang Lakukan Bullying Berujung Hilangnya Nyawa Siswa MTs, 18 Saksi Diperiksa

Gejala DBD

Sebelumnya, Dokter Umum Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Pangkalpinang, dr Riza Jayanti menjelaskan mengenai gejala dan bahaya DBD. 

"Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang ditularkan oleh gigitan nyamuk bernama Aedes aegypti, lebih kecil, badannya berwarna hitam pekat dengan dua garis vertikal putih di punggung dan garis-garis putih horizontal pada kaki," ujar dr Riza. 

Nyamuk ini biasanya bekerja dari pagi hingga sore hari, meskipun terkadang juga menggigit pada malam hari. 

"Serangga ini menyukai tempat gelap dan sejuk sehingga lebih banyak ditemukan di dalam rumah dibandingkan di luar rumah yang panas, terutama bagi daerah-daerah yang intensitas curah hujan cukup tinggi, dimana tempat penampungan air akan menjadi sarang utama bagi perkembangbiakan nyamuk aedes aegpty," katanya. 

Dia mengingatkan ciri-ciri gejala DBD tidak langsung muncul. Pasalnya seseorang baru merasakan gejala pada 4 hingga 10 hari setelah digigit nyamuk bervirus dengue. 

Halaman
123
Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved