Harga Sawit

Sawit Tak Berharga Lagi Bikin Petani Merugi, SPI Desak Pemerintah Segera Cari Solusi

Serikat Petani Indonesia menilai saat ini harga sawit sudah pada titik nadir karena petani sudah sangat merugi.

Editor: fitriadi
TRIBUNNEWS/Jeprima
Pekerja mengangkut kelapa sawit ke atas mobil di perkebunan sawit daerah Bogor, Jawa Barat, Senin (13/9/2021). Harga sawit sekarang anjlok hingga ada yang hanya Rp 300 per kilogram. 

BANGKAPOS.COM, JAKARTA - Serikat Petani Indonesia (SPI) mendesak pemerintah segera mengeluarkan kebijakan responsif dan solutif untuk mendongkrak harga sawit.

SPI menilai saat ini harga sawit sudah pada titik nadir karena petani sudah sangat merugi.

"Ini sudah sangat luar biasa, sawit yang jadi komoditas ekspor seperti tidak ada harganya sama sekali," kata Ketua Umum SPI Henry dalam siaran persnya dikutip dari Kompas.com, Jumat (24/6/2022).

Tepat satu bulan setelah Presiden Jokowi mencabut larangan ekspor crude palm oil (CPO), harga sawit justru semakin jatuh.

Baca juga: Petani Mengeluh, Harga TBS Kelapa Sawit Anjlok Lagi, Begini Faktanya

Di Pasaman Barat, Sumatera Barat, harga sawit sudah Rp 600 per kilogram.

Henry memaparkan, harga sawit yang diterima para petani SPI di wilayah lain juga kompak mengalami tren penurunan yang signifikan.

"Bahkan di Tanjung Jabung Timur, harga TBS (tandan buah segar) mencapai di bawah Rp 500 per kilogram kalau aksesnya jauh dari jalan. Ini kan sudah kelewatan. Laporan hari ini ada yang sampai Rp 300 per kilogram," sambungnya.

Henry menjelaskan, terjun bebasnya harga sawit ini karena Indonesia dibawah cengkraman korporasi global sawit.

"Mendesak sudah ini agar kita membangun sistem persawitan di Indonesia yang tidak tergantung dari pasar internasional yang dikuasai oleh korporasi-korporasi global. Hajat hidup petani, orang banyak, dikuasai oleh cukong-cukong transnasional perseorangan yang pemerintah kita pun hampur tidak berdaya melawannya," paparnya.

Penggunaan BPDKS untuk atasi masa krisis petani sawit Oleh sebab itu, SPI meminta pemerintah melalui penegak hukum agar menindak perusahaan sawit yang membeli TBS di bawah harga pemerintah.

"Jadi kalau ada pabrik kelapa sawit (PKS) yang membeli dengan TBS petani dengan harga rendah harus ditindak. Bukan tidak memungkin agar PKS tersebut ditutup, lalu diambil alih oleh pemerintah, ini levelnya udah level krisis. Lebih lanjutnya, izin ekspor perusahaannya dicabut juga. Dana segar yang ada di di Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bisa dialokasikan untuk atasi masa krisis ini, bukan hanya memanjakan korporasi," papar Henry.

"Bangun pabrik-pabrik mini kelapa sawit di tingkat lokal, juga pabrik minyak goreng dan minyak makan merah pengelolaannya berikan kepada petani melalui koperasi, kalau memang serius ini bisa segera dikerjakan pemerintah," sambungnya.

Harga TBS Sawit Terus Menurun

Harga sawit di sejumlah daerah Indonesia terus merosot.

Berikut pantauan harga sawit di beberapa daerah lainnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved