Berita Sungailiat
Dulu Rp 3.000 per Kg, Harga TBS Sawit Kini Rp 700 per Kg, Miris Nasib Petani : Lebih Baik Gak Panen
Dulu Rp 3.000 per Kg, Harga TBS Sawit Kini Hanya Rp 700 per Kg, Miris Nasib Petani : Lebih Baik Gak Panen
Penulis: Evan Saputra CC | Editor: Evan Saputra
BANGKAPOS.COM, BANGKA - Dulu Rp 3.000 per Kg, Harga TBS Sawit Kini Hanya Rp 700 per Kg, Miris Nasib Petani : Lebih Baik Gak Panen.
Kabar buruk sedang dialami hampir semua petani sawit. Pasalnya, harga Tandan Buah Segar (TBS) saat ini menyentuh harga di bawah Rp 1.000 per kilogramnya.
Terpantau, dampak anjloknya harga TBS sawit di sejumlah wilayah, bahkan Bangka Belitung kian membuat petani lokal menjerit.
Pasalnya harga TBS di tingkat pengepul menyentuh Rp700 per kilogram.
Hal ini membuat petani gigit jari sebab tak sepadan dengan modal yang harus dikeluarkan.
Seperti yang dirasakan Bustomi (56) satu diantara petani sawit di Desa Dalil, Bangka.
Lelaki yang telah berpuluh tahun menjadi petani sawit itu mengaku cukup terpukul harga TBS yang turun drastis mengingat petani lokal sepertinya sangat menggantungkan harapan melalui kebun sawit.
"Cukup terkejut karena sejak larangan ekspor CPO harga sawit yang awalnya mencapai Rp3.000 per kilogramnya kini di tingkat pengepul jauh di bawah harga tersebut, hari ke hari semakin turun tak ada menunjukan kenaikan," ucapnya kesal Sabtu (25/6/2022) sore.
Baca juga: Terungkap Pemilik Holywings, Ternyata Bukan Hanya Hotman Paris dan Nikita Mirzani
Baca juga: Aura Kasih Pakai Baju Tidur Minta Temenin Dayung, Siapa yang Mau Menemani?
Lelaki yang memiliki kebun sawit sekitar enam hektar lebih ini mengatakan harga TBS rasanya tak sebanding dengan modal yang harus dikeluarkan dimana sebagai petani sawit ia membutuhkan pupuk, perawatan, serta upah bagi pemanen.
Apalagi harga pupuk yang cukup tinggi sementara itu TBS sawit justru anjlok tajam.
"Kalau saya memupuk sawit itu idealnya tiga bulan sekali, untuk lahan sekita 6 hektar ktu biasanya membutuhkan 30 karung pupuk, satu karung itu paling murahnya 500 ribu kalikan saja berapa jumlahnya pasti ada sekitar belasan juta untuk pupuknya saja," ucapnya.
Tidak hanya itu, pria yang juga berprofesi sebagai guru ini juga perlu memberi upah bagi dua pekerjanya setiap sekali memanen, artinya modal yang dikelaurkan tentu sangatlah banyak tak sebanding dengan hasil yang didapat.
" Kalau TBS ini murah rasanya lebih baik gak panen saja apalagi dalam satu bulan itu juga paling 2 ton , dengan harga TBS oleh pengepul sekarang kayaknya balik modal aja tidak," tandasnya.
Lantas hal tersebut sangat disesalkannya apalagi mayoritas masyarakat Desa Dalil merupakan petani kecil yang bergantung pada kebun sawit.
Senada Indra (23) petani muda asal Desa Bedengung mengatakan jika harga TBS melalui pengepul berkisar Rp750 per kilo gramnya.
