Gosip Selebritis
Begini Masa Kecil Marshanda yang Sempat Heboh Hilang di Los Angeles, Trauma Dengar Teriakan
Meski memiliki gangguan mental, Marshanda aktif membagikan energi positif kepada penggemarnya lewat media sosial dan kanal YouTube-nya.
Penulis: Nur Ramadhaningtyas | Editor: Ardhina Trisila Sakti
Lewat media sosial dan kanal YouTube-nya, ia aktif membagikan energi positif kepada penggemarnya.
Marshanda diketahui sempat mengalami masa kecil yang kurang menyenangkan saat usianya 6 tahun.
Baca juga: Jamal Mirdad Menyesal Bunuh Ibu Kandung, Sebut Dirinya Tak Bisa Lagi Masuk Surga
Baca juga: Marshanda Dikabarkan Hilang di Los Angeles, Ben Curigai Gelagat Aneh hingga Keluarga Buka Suara
Baca juga: Jangan Sering Makan Bakso dan Mie Ayam, Dampak Buruk Ini Mengintai Wanita Menurut dr Zaidul Akbar
Di usia yang terbilang dini tersebut, Marshanda harus menjadi saksi dari pertengkaran yang dialami kedua orang tuanya.
Kondisi tersebut harus dihadapi Marshanda selama beberapa tahun.
Pengalaman tak menyenangkan tersebut pun menyisakan trauma tersendiri bagi Marshanda hingga kini.
"Dan jujur aja kalau gue dengar suara-suara di film, gue nonton film dan dengar orang teriak-teriakan, berantem, suara yang kedengarannya kekerasan, gue sampe sekarang rasanya masih heg (nyesek) gitu. Rasanya kayak agak terhimpit sesak," kata ibunda Sienna Ameerah Kasyafani ini.
Marshanda pun merasa hal tersebut dipengaruhi oleh trauma masa kecilnya.
Sempat berbincang bersama Ashanty, Marshanda juga mengungkap berbagai macam gejala dari bipolar yang masih diidapnya hingga saat ini.
Salah satunya adalah susah untuk stabil hingga kecendrungan untuk bunuh diri.
"Susah banget untuk stabil. Jadi kalau orang bipolar itu fluktuasi yang high banget, over happy, sangat berenergi, over sensitif, banyak ide, terus omongnya jadi cepat. Itu kalau yang lagi tinggi, namanya mania," kata Marshanda dikutip dari kanal YouTube NGOBROL ASIX, Selasa (28/6/2022)
"Yang satu lagi depresi sampai ada pernah kepikiran untuk bunuh diri atau percobaan untuk bunuh diri mungkin," tutur Marshanda.
Ibu satu anak ini menjelaskan, semua gejala tersebut dapat dikurangi dengan menjalani perawatan.
"Kalau di-treatment, konseling, atau melakukan terapi kayak aku atau macam-macam, ya mereka bisa alami yang tengah. Enggak naik turun. Kayak dinormalkan gitu ekstremnya," ucap Marshanda.
Hingga kini, Marshanda terus belajar mengendalikan gejala penyakitnya lewat terapi menenangkan diri.
(Bangkapos.com/Nur Ramadhaningtyas)
