Berita Bangka Tengah

Kisah Bocah Umur 12 Tahun di Koba Berkurban Pakai Uang Sendiri  

Asih (46), mengaku sangat bangga lantaran anak bungsunya yang baru berumur 12 tahun sudah mau berkurban pada Hari Iduladha 1443 H tahun ini.

Penulis: Arya Bima Mahendra |
istimewa
Elloco Gunzales atau Eko (12) saat menyerahkan kambing kurban miliknya kepada panitia kurban di Mushola Nur Qomariyah, Kelurahan Padang Mulia, Koba, Bangka Tengah, Sabtu (9/7/2022) sore. (Ist/Dok. Alek Kusnadi) 

BANGKAPOS.COM , BANGKA -- Asih (46), mengaku sangat bangga lantaran anak bungsunya yang baru berumur 12 tahun sudah mau berkurban pada Hari Iduladha 1443 H tahun ini.

Dialah Elloco Gunzales, bocah yang baru lulus dari SDN 5 Koba, anak Pasangan Asih dan Herman (Almarhum), Warga RT 04, RW 01, Kelurahan Padang Mulia, Koba.

Menurut Asih, anak bontotnya itu memang sudah memiliki keinginan untuk berkurban sejak tahun lalu. "Saya juga bingung awalnya, kok anak umur segitu udah kepikiran mau berkurban. Tapi dari dulu dia memang pemikirannya kayak orang dewasa," ucap Asih saat diwawancarai Bangkapos.com, Minggu (10/7/2022).

Kala itu, dirinya pun masih tak percaya, namun seiring berjalannya waktu, ternyata keinginan anaknya tersebut perlahan dibuktikan melalui isi tabungan yang kian bertambah setiap bulannya.

Dirinya yang hanya seorang pembuat kue-kue basah itu mengaku sangat mendukung keinginan mulia anaknya untuk berkurban tahun ini.

Alhasil, tabungan yang telah dikumpulkan sejak tahun lalu tersebut akhirnya bisa dibelikan satu ekor kambing untuk dikurbankan di Mushola Nur Qomariah, Kelurahan Padang Mulia, Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah.

Satu ekor kambing seharga Rp3,5 juta berbadan sehat adalah bukti keseriusan Elloco Gunzales atau kerap disapa Eko dalam menunaikan niat berkurban yang sudah ia miliki sedari dulu.

"Jadi uang dari bantuan dan sumbangan-sumbangan orang dikumpulin buat dibelikan kambing kurban," ujar ibu tiga orang anak tersebut.

Bahkan anaknya tersebut pergi sendiri ke tempat penjual kambing untuk memilih dan membeli sendiri kambing kurban yang diinginkannya.

"Belinya (kambing -red) udah dari seminggu lalu dan semenjak itu kambingnya dirawat terus siang malam. Bahkan pas kambingnya udah dianterin ke musala tadi sore, malamnya juga masih dijagain sama dia (Eko -red)," lanjut wanita asli Yogyakarta itu seraya menyebut anaknya berniat akan berkurban kembali di tahun berikutnya.

Sementara itu, Eko mengaku gembira karena akhirnya bisa berkurban di tahun ini. Sebuah niat yang sudah ada sejak tahun lalu yang akhirnya bisa terwujud. "Udah sekitar satu tahun lah ngumpulin uangnya. Kemarin juga sebenarnya uangnya kurang, terus ditambahin sama ibu," kata Eko.

Ketua RT 04, RW 01, Kelurahan Padang Mulia, Koba sekaligus panitia kurban di Musala Nur Qomariah, Alek Kusnadi juga sempat tak percaya jika ada seorang anak warganya yang ingin berkurban.

"Awalnya Ibu Eko ini nemuin saya dan bilang kalau anaknya itu mau kurban kambing dari hasil uang sendiri. Saya kaget dan takjub dengan keinginannya itu," ujar Alek.

Ia mengatakan, tabungan untuk membeli kurban tersebut Eko dapatkan dari hasil sumbangan dan bantuan-bantuan yang sering diterima.

"Anak itu (Eko -red) itu sudah jadi yatim karena ditinggal bapaknya sejak masih umur tiga tahun. Makanya kadang-kadang sering dapat bantuan dan sumbangan dari orang-orang," tambahnya.

Sumber: bangkapos.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved