Gosip Selebritis
Apa Itu Lesi Otak Penyakit yang Diidap Ruben Onsu?
Bercak di bagian kepala Ruben Onsu seperti penghisap darah yang harus diperiksa secara rutin berkala setiap minggu.
BANGKAPOS.COM - Presenter Ruben Onsu bolak-balik ke rumah sakit menjalani perawatan medis.
Banyak orang bertanya-tanya, penyakit apa sebenarnya yang diidap pembawa acara kondang satu ini.
Beberapa waktu lalu, Ruben Onsu mengungkapkan saat ini dirinya tengah mengidap penyakit yang cukup serius.
Suami dari Sarwendah menyebut ada bercak di bagian otaknya.
Baca juga: Bukannya Istirahat, Ruben Onsu Sibuk Kerja di Dapur Hingga Larut Malam, Betrand Peto Bilang Begini
“Ada beberapa bintik-bintik di bagian otak, yang katanya otak itu sama darah kan serakah. Kalau ada darah, dia (otak) maunya nyerep lebih banyak,"
jadi (bagian lain) yang ada di tubuh kalah, lebih banyak nyerepnya di otak. Jadi butuh transfusi darah,” tutur Ruben, mengutip dari kanal YouTube acara gelar wicara yang tayang di salah satu TV swasta pada Senin, 27 Juni 2022.
Dalam dunia medis, penyakit yang diidap Ruben Onsu biasa disebut penyakit lesi otak.
Bintik hitam dari hasil pemindaian magnetic resonance imaging (MRI) itulah yang diduga merupakan lesi otak.
Kondisi ini membuat Ruben Onsu membutuhkan lebih banyak darah, sehingga harus menerima donor.
Bercak di bagian kepala ini seperti penghisap darah yang harus diperiksa secara rutin berkala setiap minggu.
Baca juga: TERUNGKAP Sosok Kru TV yang Dorong Ruben Onsu Hingga Jatuh Terperosok, IGnya Ramai Diserang Netizen
Melansir Kompas.com, lesi otak adalah kondisi abnormal atau kelainan yang terlihat pada tes pencitraan otak seperti MRI atau computerized tomography (CT).
Pada pemindaian CT atau MRI, lesi otak muncul sebagai bintik gelap atau terang yang tidak terlihat seperti jaringan otak normal.
Biasanya, lesi otak adalah temuan insidental yang tidak terkait dengan kondisi atau gejala yang mengarah pada tes pencitraan.
Dituliskan Mayo Clinic, kemungkinan lesi otak melibatkan area kecil hingga besar di otak, dan tingkat keparahan kondisi yang mendasarinya dapat berkisar dari yang relatif kecil hingga mengancam jiwa.
Gejala dan penyebab lesi otak